KPI Banjir Aduan soal SKM, Nila Ajak Masyarakat Kurangi Gula
jpnn.com, JAKARTA - Kontroversi pengiklanan produk susu kental manis (SKM) yang sering dikampanyekan sebagai minuman sehat bagi semua anggota keluarga kembali mengemuka dalam momentum Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang diperingati setiap 12 November.
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat mengaku mendapat banyak aduan dari masyarakat terkait penayangan iklan SKM di televisi.
Kekhawatiran itu terkait SKM yang lebih banyak kandungan gulanya dibandingkan susu asli.
Karena itu, pengiklanan produk diminta lebih relevan dengan kebutuhan dan kebaikan gizi bagi masyarakat.
Bahkan, aduan kepada KPI itu menempati urutan kedua terbanyak di bawah kasus penyehat tradisional.
Meski demikian, KPI belum bisa mengeksekusi aduan tersebut karena harus berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) selaku pemberi izin peredaran.
"Ada kekhawatiran di tengah masyarakat bahwa SKM memiliki kandungan kadar gula tinggi. Namun, kami tidak bisa bilang iklan ini menyesatkan atau tidak. sebab, kami tak punya orang farmasi untuk meneliti kadar gula seperti yang dimiliki BPOM. Kami kan butuh argumen untuk mengatakan kalau iklan ini menyesatkan atau tidak," kata Komisioner KPI Dewi Setyarini, Sabtu (11/12).
Seperti diketahui, pengiklanan produk SKM yang mengampanyekan minuman sehat dengan melibatkan semua anggota keluarga, termasuk anak-anak, mendapat sorotan banyak kalangan karena dinilai tidak relevan.
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat mengaku mendapat banyak aduan dari masyarakat terkait penayangan iklan SKM di televisi.
- Kebijakan Tom Lembong Impor Gula Sesuai Kepmenperindag 572, Tak Bisa Dipidana
- PTPN Group & SGN Launching Gerakan Menuju Swasembada Gula Indonesia
- PTPN Group Sumbang Kenaikan Produksi Gula Nasional
- PTPN Group Luncurkan 4 Varietas Tebu Unggulan
- Cegah Diabetes dengan Dua Cara Ini, Ampuh Menjaga Gula Darah
- Pakar Sebut Penetapan Tersangka Tom Lembong Lemah, Patut Diduga Kriminalisasi