KPI Geram sama Tayangan Spesial Kelahiran Buah Hati Raffi & Gigi

jpnn.com - JAKARTA - Stasiun televisi swasta Trans TV mendapat sorotan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Hal itu terkait tayangan 'Spesial Kelahiran Buah Hati Raffi & Gigi'.
Pasalnya, acara tersebut terus menerus ditayangkan pada hari ini, Sabtu (15/8).
Danang Sangga, selaku Komisioner KPI mengatakan bahwa ada petugas yang sedang bekerja saat ini untuk memantau siaran tersebut.
"Trans TV ini sudah sering dapat teguran dari kami (KPI). Tapi, mereka kurang menghargai teguran dari informasi masyarakat itu," ungkap Danang saat dihubungi JPNN.com, Sabtu (15/8).
Untuk tayangan reality show Raffi dan Gigi sendiri, Danang menjelaskan bahwa Trans TV sudah sering mendapat teguran tapi tak diindahkan. Program pasangan artis itu dibuat seperti sinetron oleh Trans TV sejak awal rencana pernikahan mereka hingga saat ini Nagita melahirkan.
"Dalam P3SPS (Penyiaran dan Standar Program Siaran) maksimal tayangan itu satu jam, kalau lebih dan menyiarkan hal-hal berbau kekayaan seseorang, dan berlebihan tentu tidak boleh. Untuk tayangan Raffi ini saya belum lihat, karena lagi libur. Tapi, ada petugas yang akan melihat pelanggaran apa saja yang ada di program itu," ungkap Danang.
Menurut Danang, memang belum ada sanksi berat yang dapat membuat Trans TV kapok. "Ya, mungkin karena itu (belum ada sanksi bentuk dana). Dalam Undang-Undang ada peraturannya, tapi belum dapat direalisasikan. Karena belum ada peraturan yang mengharuskan pihak televisi untuk membayar sanksi di luar pajak dari pendapatan negara. Mungkin memang harus ada sanksi perdata atau pidana. Tapi, enggak usah sampai pidanalah menurut saya. Cukup membayar denda saja biar mereka merasa jera," tegasnya. (mg3/jpnn)
JAKARTA - Stasiun televisi swasta Trans TV mendapat sorotan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Hal itu terkait tayangan 'Spesial Kelahiran
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sukarelawan Prabowo Menjerit, Merasa Dikhianati!
- Pembahasan RUU KUHAP, Maqdir Ismail Saran Proses Penyidikan Diselesaikan di Kepolisian
- Dulu Usut Teroris, Kini Brigjen Eko Hadi Dipilih jadi Dirtipid Narkoba Bareskrim
- Komnas HAM Minta Rencana Perluasan Kewenangan TNI-POLRI Dikaji Ulang
- Yayasan Jiva Svastha Nusantara Gelar Seminar Edukasi Higienitas Air Minum
- Komnas HAM Temukan Sejumlah Masalah dalam RUU TNI