KPI Kembangkan Kecerdasan Buatan Untuk Mengawasi Siaran Digital
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bakal memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan tim manusia dalam mengawasi siaran digital.
"Kami berencana mengembangkan kecerdasan buatan supaya pengawasan 24 jam tidak lagi dilakukan oleh manusia, tetapi oleh sistem," ujar Komisioner KPI Pusat Hardly Stefano di Depok, Jawa Barat, Selasa.
Rencana penggunaan AI didasari prediksi jumlah siaran akan bertambah ketika siaran televisi terestrial sudah pindah ke digital.
Jika mesin itu sudah bisa bekerja, pengawasan siaran televisi selama 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu akan dilakukan oleh AI.
Sistem pengawasan akan dirancang supaya bisa mengenali dan menandai potensi pelanggaran dalam sebuah siaran televisi.
Tim pemantau KPI akan menjadi verifikator ketika hasil pengawasan sistem menemukan potensi pelanggaran.
"Apakah potensi pelanggaran itu layak diberi sanksi atau tidak, akan diverifikasi oleh tim pemantau kami," ucap Hardly.
Saat ini, pengawasan dan verifikasi dikerjakan oleh tim pemantau KPI. Tim KPI secara bergantian memantau siaran di seluruh stasiun televisi selama 24 jam.
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tengah mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk mengawasi siaran digital.
- PLN Indonesia Power UBH Gelar Seminar Transformasi Pelayanan Excellent
- Penggunaan AI pada Asta Cita Prabowo Disebut Bisa Kerek 8 Persen Ekonomi Indonesia
- Pemerintah Terus Mendorong Potensi Besar Semikonduktor dan Kecerdasan Buatan
- Kementerian BUMN Gelar Workshop Penggunaan AI Dalam Komunikasi Media Sosial
- Samsung Pamer Layar Lipat Canggih di CES 2025
- Talent DNA Jadi Solusi Identifikasi Bakat Digital Anak