KPK Akhirnya 'Menyerah' Pada Banjir
Listrik Padam, Pegawai Banyak Tak Kerja
Kamis, 17 Januari 2013 – 14:02 WIB
.jpg)
Jakarta nyaris lumpuh total karena banjir. Aktivitas perkantoran ikut terganggu, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Foto: Ade Sinuhaji/JPNN
JAKARTA-- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ikut terkena imbas dari banjir yang menggenangi kota Jakarta pada Kamis (17/1). Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengakui kerja komisinya ikut terganggu akibat banjir. Semua server komputer yang biasa digunakan untuk bekerja dimatikan karena listrik padam. Akhirnya sebagian kerja di KPK harus dihentikan.
"Sistem surveilance juga harus berhenti dulu karena listriknya enggak ada. Ada sistem pendukung (batere) tapi itu juga enggak bisa tahan lama. Gedungnya kan belum smart, tergantung listrik juga, server kita juga tergantung listrik juga," ujar Bambang saat dihubungi wartawan.
Bambang menyatakan banjir juga memaksa sejumlah pegawai yang bekerja di lantai satu gedung KPK libur. Namun, Bambang menegaskan libur tersebut tidak berdasarkan perintah dari pimpinan. "Liburnya fakultatif tidak mandatory karena Kantor KPK lain selain C1 tetap bekerja. Di C1 juga yang lakukan koordinasi keamanan," kata BW.
Sementara itu, masih akibat banjir, parkiran di gedung KPK pun juga ikut terdendam banjir. Pemilik mobil dan motor pun terpaksa memarkirkan kendaraannya di depan lobi gedung KPK.
JAKARTA-- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ikut terkena imbas dari banjir yang menggenangi kota Jakarta pada Kamis (17/1). Wakil Ketua KPK
BERITA TERKAIT
- Begitu Pensiun, PPPK Tidak Mendapatkan Apa Pun
- Marak PHK, Wamenaker: Masih Banyak Lapangan Kerja
- Bank Mega & IHH Healthcare Singapura Bersinergi Beri Layanan Kesehatan bagi Nasabah MegaFirst
- Bamus Betawi Berpartisipasi dalam Kegiatan Internasional Malaysia Madani
- Level Up Peradi: UU Desain Industri Sudah Kedaluwarsa, Harus Direvisi
- Soal Polemik THR Mitra, Pakar: Tuntutan Populis yang Kontradiktif dengan Regulasi