KPK Akui Kesulitan Temukan Sopir Nurhadi
![KPK Akui Kesulitan Temukan Sopir Nurhadi](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20161109_164857/164857_204181_Laode_KPK_JPNN.jpg)
"Karena informasi yang kita dapatkan sangat sedikit soal keberadaannya."
Namun, ia membantah bahwa saksi yang dicari itu dilindungi oleh oknum-oknum tertentu.
"Tidak ada. Malah kami dibantu Mabes Polri untuk mencari keberadaannya khususnya soal sopir itu," ujarnya.
Sisi lain, Syarif menyatakan untuk empat anggota Polri ajudan Nurhadi, akan segera diperiksa.
Menurut Syarif, sudah ada lampu hijau dari Mabes Polri. Pemeriksaan nantinya akan ditentukan apakah di KPK atau Mabes Polri.
"Hanya saja KPK belum menentukan waktu pemeriksaan. Jadi saksi lain dulu yang diperiksa," katanya.
Seperti diketahui, dalam perkara ini KPK menetapkan Pegawai PT Artha Pratama Anugerah Doddy Aryanto Supeno dan Panitera PN Jakpus Edy Nasution sebagai tersangka.
Doddy di persidangan didakwa bersama-sama Presiden Direktur PT Paramount Enterprise International, Ervan Adi Nugroho, pegawai PT Artha Pratama Anugerah Wresti Kristian Hesti dan Eddy Sindoro memberi suap Rp 150 juta kepada Edy Nasution.
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengakui sulit menemukan Royani, sopir mantan Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi Abdurrahman.
- Ini Alasan Jasa Marga Tak Bisa Perbaiki Jalan Rusak Akses GT Karawang Timur, Oh
- Kejagung Diminta Hati-Hati Gunakan Sprindik di Kasus Ditjen Migas
- Civil Society for Police Watch Beberkan Sejumlah Alasan Dorong Reformasi Polri
- Penahanan Tersangka Korupsi Ini Dipindah KPK ke Polda Kalsel
- Hasto Minta Pemeriksaannya Besok di KPK Ditunda
- Cegah Penyelundupan Pasal, Publik Perlu Mengawal Revisi KUHAP untuk Reformasi Polri