KPK Akui tak Mudah Tetapkan Tersangka Hambalang
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Adnan Pandu Praja menyatakan, penetapan tersangka Hambalang tidak mudah. Alasannya, ketika KPK menetapkan seseorang menjadi tersangka maka proses penyidikannya harus tuntas sampai mereka divonis di pengadilan.
"Sebenarnya yang paling sulit adalah ketika menetapkan mereka sebagai tersangka. Itu momen yang paling sulit. Karena apa, begitu jadi tersangka kita enggak mungkin mundur," kata Adnan di KPK, Jakarta, Selasa (24/9).
KPK telah menetapkan beberapa orang tersangka dalam kasus Hambalang. Dalam kasus dugaan korupsi pengadaan sarana dan prasarana olahraga Hambalang, KPK menetapkan tiga orang tersangka, yakni mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, mantan Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kementerian Pemuda dan Olahraga Deddy Kusdinar, dan mantan petinggi PT Adhi Karya Teuku Bagus Muhammad Noor.
KPK juga menetapkan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum sebagai tersangka dengan dugaan perbuatan korupsi yang berbeda, yakni menerima pemberian hadiah atau gratifikasi terkait proyek Hambalang. Sejauh ini, baru Deddy yang ditahan KPK.
Meski sudah menetapkan Andi, Anas dan Teuku Bagus sebagai tersangka, KPK hingga kini belum menahan ketiganya. Menurut Adnan, penahanan hanyalah persoalan waktu. "Cuma soal waktu saja. Jadi setelah ditetapkan ini soal teknis tunggu saja," katanya.
Ia menuturkan, saat ini KPK sedang menyusun rangkaian cerita proses Hambalang. "Kan jelas ketika sudah menjadi tersangka dua alat bukti sudah ada. Sekarang tinggal dibulatkan, dihaluskan sehingga jalan ceritanya nyambung," kata Adnan.
KPK sudah menerima audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan terkait Hambalang. Adnan menuturkan, audit itu membantu KPK dalam mengusut kasus Hambalang. "Membantu.. membantu," katanya. (gil/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Adnan Pandu Praja menyatakan, penetapan tersangka Hambalang tidak mudah. Alasannya, ketika KPK
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Permintaan Walhi kepada Kapolri
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad