KPK Ancang-Ancang Buka Lagi Kasus Hadi
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak akan berdiam diri karena keputusan menetapkan status tersangka kepada mantan direktur jenderal pajak, Hadi Poernomo dibatalkan dalam putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel). KPK pun ancang-ancang untuk tetap menjerat Hadi.
Menurut pelaksana tugas (Plt) Wakil Ketua KPK, Indriyanto Seno Adji, pihaknya bisa membuka lagi kasus Hadi. Acuannya adalah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang perluasan objek praperadilan.
“Artinya KPK dapat membuka kembali kasusnya, dan bukan suatu wacana tanpa batas,” katanya, Jumat (29/5).
Indriyanto menegaskan, KPK juga akan melawan putusan praperadilan yang membatalkan status tersangka untuk mantan ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu. “Bisa dalam bentuk perlawanan (verzet) atau banding atau bahkan kasasi,” katanya.
Hadi Poernomo. Foto: dokumentasi JPNN
Sebelumnya hakim tunggal PN Jaksel, Haswandi menyatakan penyidikan KPK terhadap Hadi Poernomo tidak sah. Alasannya, penyidikan itu diawali oleh proses penyelidikan yang tidak memenuhi ketentuan di pasal 44 Undang-Undang KPK tentang bukti permulaan yang cukup yang harus dilaporkan ke penyidik.
Selain itu, hakim juga menganggap penyelidik dan penyidik KPK yang menangani kasus Hadi secara administrasi tidak memiliki keabsahan. Karenanya, proses penyidikan dan penetapan tersangka atas hadi pun harus dibatalkan.(jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak akan berdiam diri karena keputusan menetapkan status tersangka kepada mantan direktur jenderal pajak,
- Hasil Survei Lemkapi: Kepuasan Terhadap Kinerja Polri 82,1 Persen
- Libur Natal, 44.800 Penumpang & 10.580 unit Kendaraan Tinggalkan Jawa menuju Sumatera
- Atasi Krisis Air Bersih, Masyarakat Kecamatan Cijeruk Bangun Fasilitas Sarana Air Bersih
- Akun Ribuan Honorer TMS Tereset, Daftar PPPK 2024 Tahap 2 Diminta Suke
- BMKG Berikan Peringatan Dini Banjir Rob di Jakarta, Ini Wilayah yang Rentan Terkena
- Buntut Pemerasan Penonton DWP, Kapolda Metro Jaya Mutasi Besar-besaran