KPK Bakal Tingkatkan Alat Sadap
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana meningkatkan peralatan menyadapnya. Alasannya, selama ini keberhasilan KPK dalam operasi tangkap tangan tidak terlepas dari penggunaan alat sadap.
Namun demikian untuk merealisasikan rencana itu, lembaga antikorupsi tersebut menunggu anggaran dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Mudah-mudahan kalau diberikan anggaran oleh DPR insya Allah akan kita lakukan," kata Ketua KPK, Abraham Samad di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta, Rabu (25/9).
Wacana itu muncul setelah DPR menyetujui pembelian alat sadap seharga Rp 70 miliar untuk Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI. Alat sadap yang didatangkan dari Inggris itu masuk dalam rancangan modernisasi alat utama sistem persenjataan Indonesia tahun anggaran 2012.
Abraham tidak mempermasalahkan DPR menyetujui pembelian alat sadap untuk BAIS TNI. Dia malah mendukung pemberian anggaran tersebut.
"Kita berterimakasih karena kita bisa bekerjasama untuk memerangi kejahatan terutama kejahatan korupsi. Karena perang terhadap kejahatan korupsi itu memerlukan kerjasama yang luas kepada lembaga-lembaga negara yang ada, polisi, kejaksaan, BAIS, BIN dan lain-lain," kata Abraham.
Teknologi alat sadap yang dimiliki KPK saat ini tergolong canggih. Mereka membeli alat sadap dengan menggunakan DIPA tahun 2005 dengan jenis portabel A (laptop dan receiver) seharga Rp 1,512 miliar, jenis B Rp 5,25 miliar, dan jenis C Rp 4 miliar. Kemudian satu unit LID monitoring centre (LID MC) seharga Rp 17,31 miliar.
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana meningkatkan peralatan menyadapnya. Alasannya, selama ini keberhasilan KPK dalam operasi tangkap
- Judi Online Kini Menyasar Komunitas Motor di Kepri
- Ratusan Burung Pipit Mati Tersambar Petir di Bandara Ngurah Rai
- 4 Lokasi Penyitaan Uang Haram Rohidin Mersyah, Nomor 1 Wow
- Begini Rohidin Mersyah Peras Anak Buah, Honor Guru Disunat
- Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 25 November 2024, Hujan Merata
- Selain Rohidin Mersyah, 2 Anak Buahnya Juga Tersangka Pemerasan Pegawai untuk Pilkada