KPK Bandingkan SBY Lebih Baik dari Jokowi

jpnn.com - JAKARTA - Ketua KPK Abraham Samad ingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang tradisi ketatanegaraan terkait pejabat negara berstatus tersangka kasus korupsi. Ia meminta Jokowi untuk tidak merusak tradisi yang telah dibangun oleh pendahulunya, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Tradisi yang dimaksud adalah memberhentikan para pejabat aktif yang telah ditetapkan menjadi tersangka. "Dan tradisi ketatanegaraan itu patuh dilaksanakan Presiden SBY," kata Abraham di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (15/1).
Hal ini disampaikannya terkait rencana Jokowi tetap melantik Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri pengganti Jendral Sutarman. Padahal KPK telah menetapkan Budi sebagai tersangka dalam kasus dugaan penerimaan gratifikasi.
Dengan pernyataan itu, Abraham seolah ingin menyindir bahwa penegakan hukum di era pemerintahan SBY lebih baik daripada pemerintahan Jokowi.
Lebih lanjut Abraham mengatakan, meski sudah disetujui DPR, Jokowi tidak wajib melantik Budi. Pembatalan jadi jalan terbaik untuk membuktikan komitmen mantan Gubernur DKI Jakarta itu terhadap pemberantasan korupsi.
"Tidak ada jalan Pak Jokowi harusnya membatalkan. Kalau tidak, berarti Jokowi langgar tradisi ketatanegaraan," ujarnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Ketua KPK Abraham Samad ingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang tradisi ketatanegaraan terkait pejabat negara berstatus tersangka
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BRCC Indonesia Melaksanakan Ujian Masuk Universitas Tiongkok
- Kejari Muba Menggeledah Dua Kantor Milik Alim Ali, Ada Apa?
- Bakar Semangat Kepala Daerah, Gubernur Lemhannas Ajak Manfaatkan Kebijakan Inovatif
- Pelayanan Celltech Stem Cell Hadir di RS Pusat Pertahanan Negara
- Setelah 7 Bulan Menderita, Maesaroh Kembali ke Indonesia dengan Bantuan Sarifah Ainun
- Jakarta Kena Efisiensi Rp 38 Miliar, Rano Karno: Enggak Besar