KPK Batalkan Pemanggilan Megawati
Dianggap Tak Ada Relevansi dalam Kasus Cek
Minggu, 20 Februari 2011 – 07:07 WIB
"Masak pimpinan tertinggi tidak tahu ada segitu banyak dana mengalir ke partainya. Selain itu, sebagai pimpinan di tingkat DPP, dia yang mengarahkan fraksinya untuk memilih Miranda Goeltom sebagai deputi gubernur BI saat itu. Kalau tidak memilih, ancamannya akan di-PAW (pergantian antarwaktu)," tegas Petrus.
Karena itu, Petrus menyesalkan Megawati yang memilih tidak memenuhi panggilan KPK. Menurut dia, dalam suatu perkara seorang saksi atau tersangka harus memenuhi panggilan penyidik. Jika yang bersangkutan tidak mengetahui informasi dalam kasus tersebut, lanjutnya, dia bisa mengatakan langsung ke penyidik. "Tapi, jangan diwakilkan. Yang penting datang dulu," tambahnya.
Untuk itu, Petrus menyatakan, pihaknya tidak akan berhenti meski Mega menolak hadir. Dia tetap meminta KPK berupaya menghadirkan saksi-saksi meringankan lainnya, yakni para petinggi PDIP, seperti Taufik Kiemas, Theo Syafei, dan Tjahjo Kumolo.
"Kita nggak akan berhenti. Kita akan panggil saksi-saksi yang lain. Ini tidak hanya membantu klien kami, tapi juga KPK dalam mengungkap siapa pemberi cek tersebut," katanya. (ken/c2/agm)
JAKARTA - Rencana KPK memanggil Megawati Soekarnoputri sebagai saksi meringankan dalam kasus cek perjalanan dalam pemilihan deputi gubernur senior
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Guru Besar UI Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Babak Baru Diplomasi Indonesia
- Gempur Rokok Ilegal di 2 Wilayah, Bea Cukai Amankan Barang Bukti Sebanyak Ini
- Kinerja Pelayanan Publik Pemprov Jateng Diganjar Penghargaan dari ORI
- Saat Aktif jadi PNS Setor Uang per Bulan ke Korpri, Begitu Pensiun Susah Cairnya
- Jurus Mendes Yandri Atasi 3.000 Desa yang Masih Tertinggal
- 5 Berita Terpopuler: Honorer 32 Tahun Gagal Tes PPPK, Semoga RUU ASN Menjadi Penyelamat