KPK Belum Bisa Sentuh Puan Maharani, Ini Sebabnya
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengatakan, pengakuan terdakwa perkara e-KTP Setya Novanto tentang aliran uang ke Puan Maharani dan Pramono Anung masih sebatas omongan. Menurutnya, KPK baru bisa menindaklanujuti pengakuan itu jika ada bukti.
“Itu baru omongan, jadi kami cari fakta yang lain. Kami kan enggak bertindak hanya berdasarkan omongan," kata Agus di Polda Metro Jaya, Senin (26/3).
Agus menambahkan, KPK tak bisa sembarangan memanggil orang tanpa dasar. Sebab, KPK harus bekerja berdasar fakta.
"Kalau kami belum menemukan apa-apa, masa akan panggil?" tegasnya.
Karena itu sampai saat ini KPK juga belum menetapkan tersangka baru dalam kasus e-KTP. Tersangka terakhir yang dijerat KPK adalah Irvanto Hendra Pambudi dan Made Oka Masagung.
Sebelumnya Novanto saat persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta dengan agenda pemeriksaan terdakwa, Kamis (22/3) menyebut Pramono dan Puan selaku anggota Fraksi PDIP DPR 2009-2014 menerima uang masing-masing USD 500 ribu dari pengusaha Made Oka Masagung. Pramono merupakan wakil ketua DPR 2009-2014, sedangkan Puan adalah ketua Fraksi PDIP.(mg1/jpnn)
Ketua KPK Agus Rahardjo menyebut pengakuan Setya Novanto soal aliran uang ke Puan Maharani dan Pramono Anung belum bisa ditindaklanjuti.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- RUU TNI Disahkan Meski Banyak Protes, Idrus Golkar Singgung Sosialisasi
- Ratusan Mahasiswa di Bandung Tolak Pengesahan UU TNI, Sampaikan Kekhawatiran
- Munafrizal Manan: Isu RUU TNI Timbulkan Pelanggaran HAM Terlalu Dipaksakan
- Puan Ungkap Tiga Substansi RUU TNI, Singgung Penambahan Tugas Pokok Instansi Militer
- Akses Masuk DPR Digembok Ketika Puan Ketok Palu Mengesahkan RUU TNI
- Gerbang Pancasila Digembok Pamdal DPR Menjelang Paripurna RUU TNI