KPK Belum Mau Ungkap Progres Kasus Nurhadi
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih enggan membeber kasus berkaitan dengan mantan Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi Abdurrahman.
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan penyelidikan terkaitan itu meliputi banyak hal. "Itu lidik dia (Nurhadi) ya. Belum bisa diungkap," kata Basaria di kantor KPK, Jumat (7/10).
Saat dikonfirmasi apakah penyelidikan berkaitan kasus baru atau lama, purnawirawan jenderal bintang dua Polri itu enggan membeberkan. "Iya, semuanya pokoknya. Yang namanya penyelidikan itu luas," kata perempuan pertama yang menjadi komisioner KPK itu.
Basaria enggan menjawab apakah Nurhadi juga dikonfirmasi ihwal dugaan permintaan Rp 3 miliar kepada Lippo Group yang tengah berperkara di pengadilan. "Itu jangan diungkap dulu," ujar Basaria.
Seperti diketahui, Nurhadi digarap kurang lebih delapan jam sejak pukul 9.00 hingga 17.30, Kamis (6/10). Namun, Nurhadi tampak buru-buru meninggalkan KPK.
Ia mengaku hanya diklarifikasi KPK soal operasi tangkap tangan Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Edy Nasution dan pengusaha Doddy Aryanto Supeno.
Dalam surat dakwaan terdakwa Edy Nasution yang dibacakan jaksa KPK di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (7/9), Nurhadi disebut pernah meminta Rp 3 miliar ke Lippo Group yang sedang beperkara. Nurhadi menyampaikan permintaannya itu melalui Edy.
Namun, Nurhadi usai diperiksa KPK, Kamis (6/10) sore enggan menjawab panjang lebar saat dikonfirmasi ihwal duit Rp 3 miliar itu. Dia menegaskan, nanti akan menjelaskan semuanya di persidangan. "Nanti saya jelaskan di pengadilan itu," ujarnya. (boy/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih enggan membeber kasus berkaitan dengan mantan Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi Abdurrahman.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PNBP Sektor Perikanan Tangkap Capai Rp 996,02 Miliar
- Kapolsek Dicopot setelah Viral 3 Oknum Polisi Aniaya Warga
- Contraflow Tol Japek Arah Cikampek Diperpanjang
- Menteri Kebudayaan Ajak Masyarakat Lebih Dekat dengan Legenda Musisi & Penyanyi 1960
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Hasto Tersangka, Ketua KPK Mengeklaim Punya Alat Buktinya