KPK Belum Mengembalikan Buku Catatan PDIP, Konon Pilkada Jadi Alasannya

KPK Belum Mengembalikan Buku Catatan PDIP, Konon Pilkada Jadi Alasannya
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto (tengah) memenuhi panggilan KPK untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap penetapan calon anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024 dengan tersangka Harun Masiku (HM) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (10/6/2024). ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga kini tak berniat mengembalikan ponsel dan buku catatan partai yang sebelumnya disita. 

Hasto menduga pilkada 2024 yang belum dilaksanakan menjadi alasan KPK tak mengembalikan buku catatan partai.

Dia berkata demikian demi menjawab pertanyaan awak media soal kemungkinan KPK sudah mengembalikan buku catatan PDI Perjuangan.

"Mungkin pilkada belum berjalan. Dokumen itu, kan, berisi rahasia rahasia partai. Termasuk, tentang pelaksanaan pilkada. Itu motif," kata alumnus Universitas Pertahanan itu ditemui di Jakarta Selatan, Sabtu (17/8).

PDI Perjuangan sebelumnya merasa keberatan dengan aksi penyidik KPK Rossa Purbo Bekti yang menyita ponsel Hasto dan buku catatan partai dari staf Sekjen PDI Perjuangan, Kusnadi.

Terlebih lagi, Rossa tidak sesuai hukum dan mengelabui Kusnadi sebelum menyita ponsel dan buku partai.

Kusnadi sempat pula diperiksa secara paksa selama berjam-jam dan merasakan tekanan dari penyidik KPK.

PDI Perjuangan bahkan merasa ponsel dan buku catatan partai bukan bagian dari penegakan hukum sehingga tak layak disita KPK.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan alasan KPK tak berniat mengembalikan ponsel dan buku catatan partai yang sebelumnya disita. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News