KPK Bidik PT Waskita Karya dalam Kasus Korupsi Gedung IPDN

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka peluang menjerat PT Waskita Karya sebagai tersangka korporasi dalam kasus dugaan rasuah proyek Gedung IPDN di Gowa, Sulawesi Selatan. Apabila cukup bukti, maka KPK tak segan melakukan tindakan hukum.
"Kalau bukti-bukti dalam proses penyidikan cukup kuat ada keterlibatan korporasi dan ada persetujuan dari pihak manajemen atau jajaran direksi di perusahaan, tentu akan kami kenakan terhadap korporasi," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata saat dikonfirmasi, Jumat (18/2).
Pria yang akrab disapa Alex itu menerangkan KPK tidak akan tebang pilih meski PT Waskita Karya merupakan BUMN.
"Enggak ada urusannya. KPK sudah beberapa kali memidanakan korporasi," jelas Alex.
KPK, kata Alex, bakal mencari bukti dan memeriksa saksi untuk mendalami keterlibatan PT Waskita Karya dalam kasus ini. Dia memastikan dugaan perbuatan jahat perusahaan BUMN itu bakal diusut.
"Artinya, kami tidak menghalangi BUMN menjadi tersangka korporasi. Nanti di proses penyidikan pasti akan kami dalami sejauh mana keterlibatan manajemen atau korporasi dalam proses pemberian suap," tutur Alex.
Diketahui, KPK telah menahan mantan direksi PT Waskita Karya Adi Wibowo pada Selasa (11/2). Adi telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek pembangunan kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Gowa, Sulawesi Selatan tahun anggaran 2011.
Kasus ini merupakan pengembangan dari perkara yang menjerat mantan Pejabat Pembuat Komitmen Pusat Administrasi Keuangan dan Pengelolaan Aset Sekretariat Jenderal Kemendagri Dudy Jocom dan Kepala Divisi Konstuksi VI PT Adhi Karya (AK) Dono Purwoko.
KPK tak segan menjerat PT Waskita Karya sebagai tersangka korporasi dalam kasus dugaan rasuah proyek Gedung IPDN di Gowa, Sulawesi Selatan. KPK tidak akan keberatan meski perusahaan tersebut milik negara.
- KPK Sinyalir Uang Jutaan Dolar dari Izin Tambang era Rita Mengalir ke Japto dan Ahmad Ali
- KPK Sinyalir Satori dan Heri Gunawan Selewengkan Dana CSR BI Lewat Yayasan
- KPK Telusuri Aset Wali Kota Semarang Hevearita, Potensi Penyitaan Menguat
- Mbak Ita & Suami Ditahan KPK, Balai Kota Semarang Sambut Pimpinan Baru
- Jika Dikelola Timses Prabowo dan Oligarki, Danantara Bakal Jadi Bancakan Korupsi
- KPK Dalami Korupsi Shelter Tsunami NTB, Waskita Karya Berpotensi Jadi Tersangka Korporasi