KPK Buka Peluang Jerat Setnov dengan Pasal Pencucian Uang
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak menutup kemungkinan menjerat Setya Novanto dengan pasal pencucian uang.
Indikasi mengemuka setelah sebelumnya Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyatakan, penyidik bakal mencermati aspek-aspek keuangan dan aliran dana dalam kasus dugaan korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) yang telah menjerat Ketua DPR tersebut sebagai tersangka.
"Sejauh ini kami belum bicara soal ada atau tidak terkait TPPU (tindak pidana pencucian uang,red). Namun tentu aspek-aspek keuangan dan aliran dana jadi bagian yang kami cermati di kasus ini," ujar Febri di Gedung KPK, Jakarta, Senin (20/11) petang.
Menurut Febri, penyidik bakal mencermati aliran dana dari kasus dugaan korupsi yang merugikan negara hingga triliunan rupiah tersebut, karena diduga ada sejumlah pihak yang menerima aliran dana. Baik melalui perantara, langsung maupun dengan cara-cara tertentu.
"Itu jadi bagian penting bagi KPK untuk melakukan penelusuran lebih lanjut," ucap Febri.
KPK diketahui kembali menetapkan Novanto sebagai tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP terhitung sejak 31 Oktober lalu.
Penetapan dilakukan setelah Novanto bersama sejumlah pihak diduga menguntungkan diri sendiri, orang lain, atau korporasi.
Novanto juga diduga menyalahgunakan kewenangan dan jabatan saat menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar.
KPK tidak menutup kemungkinan menjerat Setnov dengan pasal pencucian uang. Penyidik bakal mencermati aliran dana dari kasus ini.
- KPK Menetapkan Hasto Sebagai Tersangka, Ronny PDIP Menduga Ada Upaya Kriminalisasi
- PDIP Anggap Kasus yang Menjerat Hasto Sebagai Teror Politik
- Hasto Masih Melaksanakan Tugas Kesekjenan Sebelum KPK Mengumumkan Status Tersangka
- Penetapan Tersangka Hasto Politisasi Jelang Kongres PDIP? KPK Bilang Begini
- Sekjen PDIP Hasto Jadi Tersangka, Pengamat: KPK Harus Beri Penjelasan Terbuka
- Germas PP Minta KPK Proses Bupati di Jateng Ini