KPK Cegah Hadi Poernomo ke Luar Negeri

jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melayangkan permintaan pencegahan bepergian ke luar negeri atas nama mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Hadi Poernomo. Permintaan cegah ini berhubungan dengan kasus dugaan korupsi terkait permohonan keberatan pajak yang diajukan Bank Central Asia.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menyatakan, surat permintaan cegah itu disampaikan ke Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Senin (21/4).
"Surat cegah (Hadi Poernomo) sudah diajukan kemarin malam," kata Bambang dalam pesan singkat, Selasa (22/4).
Bambang menjelaskan, pencegahan berlaku untuk enam ke depan. Tujuan pencegahan adalah apabila Hadi diperlukan keterangannya oleh KPK maka dia tidak sedang berada di luar negeri. "Pencegahan berlaku untuk enam bulan ke depan," tandasnya.
Seperti diketahui, Hadi ditetapkan sebagai tersangka dalam kapasitasnya sebagai Direktur Jenderal Pajak 2002-2004. Ia disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) dan atau Pasal 3 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Hadi disebut menyalahgunakan wewenang dalam menerima seluruh keberatan wajib pajak atas SKPN (Surat Ketetapan Pajak Nihil) PT Bank BCA tahun 1999. (gil/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melayangkan permintaan pencegahan bepergian ke luar negeri atas nama mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Apakah Galon Polikarbonat Bisa Sebabkan Kanker? Simak Faktanya
- 60 Influencer Terpilih Jadi Penebar Kebaikan Hijab Tiebymin
- Peradi Tingkatkan Kemampuan Anggota dengan Hadirkan Advokat Luar Negeri
- Paksa Kepala Daerah Ikut Retret, Prabowo Ingin Meniru Rezim Orde Baru
- Pengamat: Retret Kepala Daerah Bukan Demi Kesejahteraan Rakyat, Tetapi Investasi Politik Prabowo
- Rano Karno Sebut Pramono Anung Sudah di Magelang, Ikut Retret Kepala Daerah?