KPK Cegah Staf Ahli Anggota DPR dan Pegawai SKK Migas
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengajukan surat permintaan cegah ke Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia atas nama Iryanto Muchyi dan Ayodhia Bellini Hendriono.
Pencegahan ini terkait penyidikan kasus dugaan suap di lingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas dengan tersangka mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini dan pelatih golf Rudi, Deviardi alias Ardi.
"KPK mengirimkan surat pencegahan ke Imigrasi atas nama Staf Ahli anggota DPR Iryanto Muchyi, dan pegawai SKK Migas Ayodhia Bellini Hendriono," kata Juru Bicara KPK Johan Budi SP dalam pesan singkat, Jumat (29/11).
Johan menjelaskan, Iryanto dan Ayodhia dicegah sejak tanggal 28 November 2013 untuk jangka waktu enam bulan ke depan.
Seperti diketahui, KPK telah menetapkan Rudi dan Ardi sebagai tersangka kasus dugaan suap pengurusan kegiatan di SKK Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Mereka diduga menerima suap dari Komisaris PT Kernel Oil Pte Ltd Simon Gunawan Tanjaya. Saat ini Simon sudah menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.
Selain itu, Rudi dan Ardi juga dijerat dengan pasal pencucian uang sejak tanggal 12 November 2013 lalu. Keduanya diduga melanggar Pasal 3 Undang-undang Nomor 8 tahun 2010 tentang TPPU jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. (gil/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengajukan surat permintaan cegah ke Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menjelang Libur Akhir Tahun, ASDP Tingkatkan Layanan Penyeberangan di Sejumlah Pelabuhan
- Honorer Bingung dengan Kode Kelulusan PPPK Tahap 1, Penjelasan BKN Bisa Membantu
- Arti Kode R2/L Hingga DIS Pada Pengumuman Kelulusan PPPK Tahap 1, Simak Nih!
- Sebelum Pergi ke Gedung Gymnasium, Mahasiswa UPI Terlibat Cekcok dengan Mantan Kekasihnya
- PMI Penyumbang Devisa Terbesar Kedua, UT Dorong Tingkatkan Kompetensi
- Kasus Mahasiswi UPI Tewas Terjatuh dari Gedung, Polisi Singgung soal Asmara