KPK Dalami Dugaan Korupsi Dana Otsus oleh Lukas Enembe

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang mengalami apakah dana otonomi khusus (otsus) di Provinsi Papua menjadi bancakan Gubernur Lukas Enembe.
Pendalaman tersebut dilakukan lewat pemeriksaan terhadap Wakil Ketua DPRD Papua Yunus Wonda sebagai saksi di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (20/1).
"Saksi hadir dan didalami pengetahuannya antara lain terkait dengan pembahasan penganggaran untuk APBD termasuk dana otonomi khusus di Provinisi Papua," kata Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya.
Tidak hanya otsus, KPK juga mendalami soal anggaran operasional Lukas selaku Gubernur Papua.
"Didalami juga mengenai pos alokasi anggaran untuk operasional tersangka LE (Lukas Enembe) sebagai gubernur," ungkap Ali.
Dalam kasus ini, Lukas diduga menerima suap Rp 1 miliar dari Direktur PT Tabi Bangun Papua (TBP) Rijatono Lakka.
Uang itu merupakan pemulus agar proyek infrastruktur di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua jatuh ke tangan Rijatoni. Rijatono juga sudah ditahan KPK.
Di sisi lain, Lukas juga disinyalir menerima gratifikasi yang berhubungan dengan jabatannya sebagai gubernur Papua sebesar Rp 10 miliar.
Pendalaman tersebut dilakukan KPK lewat pemeriksaan Wakil Ketua DPRD Papua Yunus Wonda.
- Febri Nilai Dakwaan Terhadap Hasto Menyimpang dari Fakta Hukum
- Satgas Cartenz Ungkap Kasus Penyelundupan Senjata, Legislator Komisi I Bilang Begini
- Usut Kasus CSR BI, KPK Periksa 2 Anggota DPR dari Nasdem
- KPK Panggil Billy Beras Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa
- Pembayaran Vendor Proyek Retrofit PLTU Bukit Asam Dieksekusi Perusahaan Hengky Pribadi
- Pelapor Klaim Miliki Bukti Kuat Dugaan 4 Kasus Korupsi Jampidsus