KPK Dalami Kesaksian Palsu Anak Ketua Majelis Syura PKS

jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami dugaan kesaksian palsu oleh Ridwan Hakim saat bersaksi di persidangan dugaan suap impor daging sapi dan pencucian uang Ahmad Fathanah, di Pengadilan Tipikor Jakarta, pekan lalu. Sebab, putra Ketua Majelis Syura PKS, Hilmi Aminuddin itu bisa dijerat dengan UU Pemberantasan Korupsi jika terbukti tak memberikan keterangan di persidangan sesuai fakta.
Menurut Ketua KPK Abraham Samad, pihaknya masih akan menganalisis permasalahannya. "Itu masih akan dianilisis permasalahannya dan kita akan rembugkan nanti apa langkah-langkah yang akan dilakukan," katanya di kantor KPK, Rabu (4/9).
Saat ditanya apakah Ridwan bisa masuk katagori pelanggaran pasal 22 Undang-undang Tipikor, Abraham menjawab diplomatis. Alasannya, KPK perlu mendalami segala perbuatan yang bisa tergolong dalam tindak pidana korupsi.
"Pada akhirnya kalau kita sudah simpulkan bahwa ada unsur atau petunjuk terjadinya tindak pidana, maka akan kita akan lakukan langkah yang kongkret," katanya.
Seperti diketahui, Majelis Hakim Pengadilan Tipikor menilai Ridwan telah memberikan kesaksian palsu. Pasalnya, Ridwan memberikan jawaban berbelit saat dicecar soal perkenalannya dengan Fathanah, hingga pertemuan di Kuala Lumpur Malaysia. Ridwan juga dinilai tak jujur saat dicecar soal isi rekaman sadapan pembicaraannya dengan Fathanah. (boy/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami dugaan kesaksian palsu oleh Ridwan Hakim saat bersaksi di persidangan dugaan suap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: Harus Tahu, Ada 6 Syarat Pengangkatan PPPK dan CPNS 2024, Sesuai Arahan Presiden?
- IHSG Anjlok, Waka MPR: Kuatkan Basis Investor Instituional Domestik
- Jangan Main-main, Ada Lembaga Resmi Kawal Pengangkatan CPNS & PPPK 2024
- Wamendagri Ribka Tegaskan Kabupaten Magetan Siap Laksanakan PSU
- Berkah Ramadan untuk CPNS & PPPK 2024, Kebahagiaan Sebenarnya
- Koalisi Masyarakat Sipil Soroti Perluasan Kewenangan TNI Setelah Penembakan 3 Polisi di Lampung