KPK Dalami Pertemuan di Rumah Politisi PAN
Selasa, 12 Juni 2012 – 15:18 WIB
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami pertemuan di rumah politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga Wakil Ketua DPRD Riau, Taufan Andoso Yakin. Di rumah yang terletak di Jalan Sumatera, Pekanbaru, Riau itulah disebut-sebut awal pembahasan skenario revisi Perda 6/2010dan uang Rp900 juta yang kemudian ditangkap KPK sebagai pemberian suap kepada anggota DPRD Riau. Dalam pertemuan juga dibahas soal uang Rp900 juta yang diserahkan melalui M Faisal Aswan yang kemudian berujung pada ditangkapnya tersangka anggota DPRD Riau M Faisal Aswan (fraksi Golkar), dan tersangka Rahmat Syahputra (PT PP) serta Eka Dharma Putra (pegawai Dispora) bersama uang suap Rp900 juta itu.
Dari pendalaman kasus ini, jika ditemukan bukti-bukti yang cukup, KPK akan menetapkan tersangka baru dari kalangan anggota DPRD Riau lainnya. "Ini masih dalam proses pengembangan, sejauh mana pengembangan itu, apakah KPK menemukan dua alat bukti yang cukup atau tidak terkait dengan pihak-pihak lain," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi di gedung KPK, Selasa (12/6).
Sebelumnya diperoleh informasi bahwa skenario revisi Perda 6/2010 itu dibahas di rumah Wakil Ketua DPRD Riau, Taufan Andoso Yakin dan dihadiri para pimpinan komisi di DPRD Riau seperti Zulfan Heri, Tengku Muazza, dan Muhammad Roem Zein dan mantan Kadispora Riau, Lukman Abbas. Bahkan Ketua DPRD Riau, Johar Firdaus juga ikut bergabung walaupun dia sudah membantahnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami pertemuan di rumah politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga Wakil Ketua DPRD
BERITA TERKAIT
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan