KPK dan Media Dinilai Diskriminatif Terhadap Tersangka Korupsi
Jumat, 10 Mei 2013 – 18:23 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Laode Ida mengatakan perlakuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan media massa terhadap para politisi yang diduga korupsi agaknya sangat diskriminatif.
Perlakuan diskriminatif tersebut tercermin dari peristiwa tertangkapnya politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). "Terkesan sangat mempermalukan pelakunya, mulai dari tertangkapnya M Luthfi Ishaaq dan Ahmad Fatanah hingga kelanjutannya. Kedua politisi PKS itu, misalnya, tak ada kompromi, langsung ditahan," kata Laode Ida, di gedung DPD, Senayan Jakarta, Jumat (10/4).
"Sementara politisi lainnya seperti Anas Urbaningrum dan Andi Malarangeng, masih bebas berkeliaran," kata senator asal daerah pemilihan Sulawesi Tenggara itu.
Bukan saja itu lanjut Laode. Harta dan kelakuan politisi PKS yang diduga korupsi itu dikejar dan dipublikasikan hingga sampai pada keluarga yang tak tahu-menahu masalah. "Sementara politisi lainnya malah cenderung disanjung atau ditokohkan," imbuh Laode Ida.
JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Laode Ida mengatakan perlakuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan media massa terhadap para
BERITA TERKAIT
- ASR Komitmen Bangun Penegakkan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living
- Sambut Akhir Tahun, ASDP Bakal Hadirkan Konser Musik di Kawasan BHC
- Program UPLAND, SLB Tamima Mumtaz Wujudkan Kemandirian Ekonomi & Peningkatan Gizi