KPK dan Polisi, Peace Man!
Jumat, 11 September 2009 – 14:48 WIB
JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar “ketegangan” antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Mabes Polri diakhiri. Maksudnya bila tidak ada bukti kuat terkait panggil memanggil kedua institusi, agar keduanya saling menyetop diri. Menurut dia, alat bukti sangat penting dalam memproses sebuah kasus. Seperti diketahui “ketegangan” antara KPK dan Mabes Polri karena Polri memanggil empat pimpinan KPK, terkait testimoni (pengakuan) ketua KPK nonaktif Antasari Azhar tentang dugaan suap oleh PT Masaro kepada KPK. Sementara, KPK sudah bicara soal adanya dugaan keterlibatan oknum petinggi Mabes Polri berinisial SD terkait kasus dugaan pencairan duit panas oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kepada Bank Century yang totalnya mencapai Rp6,7 triliun.
Hal itu disampaikan oleh Staf Khusus Presiden SBY Bidang Hukum yang juga Pakar Hukum Tata Negara, Danny Indrayana di kompleks Istana Merdeka Jakarta, Jumat (11/9).
Baca Juga:
“Tidak boleh ada upaya melemahkan KPK, tidak boleh ada upaya melemahkan agenda pemberantasan korupsi, harus dipisahkan, kalau pun ada proses hukum, kepala polisikah atau kepada siapa pun, yang bicara adalah bukti,” cetus Danny.
Baca Juga:
JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar “ketegangan” antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Mabes
BERITA TERKAIT
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim
- Dukung Program Prabowo, Polisi Bersama Jurnalis Gelar Uji Coba Makan Siang Bergizi di Sekolah
- Kisruh di Apartemen Graha Cempaka Mas, Warga Ngadu ke Pj Gubernur Jakarta
- Anak Buah Prabowo Ini Sebut Ibu Kota Negara Masih DKI Jakarta
- Pernyataan Terbaru Mendikdasmen Abdul Mu'ti soal Kenaikan Gaji, Honorer Bisa Senang
- Cara Indonesia Re Membangun Budaya Integritas dan Akuntabel