KPK dan Polri Nilai Dana Bansos Paling Rentan Dikorupsi
jpnn.com - JAKARTA – Sejumlah kepala daerah yang terjerat kasus korupsi pasti berkaitan dengan penyalahgunaan dana Bantuan Sosial (Bansos). Oleh karenanya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Raharjo berencana mengevaluasi ulang permasalahan terkait dana Bansos tersebut di setiap daerah.
Agus menerangkan tidak adanya pengawasan secara khusus mengenai aliran dana Bansos merupakan salah satu faktor kepala daerah menggunakan wewenangnya untuk memanipulasi keluarnya dana Bansos.
Menangani itu, pihak KPK dan Polri sepakat melakukan kerja sama perihal sistem penanganan dana Bansos di setiap daerah di Indonesia.
“Untuk daerah, selama ini banyak kasus korupsi pada dana Bansos. Jadi nanti kami akan perbaiki sistemnya, apakah bentuk transparan ke DPR nya yang diperbaiki, atau lainnya,” kata dia saat berkunjung ke Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/1/2016).
Lebih jauh, Agus menjelaskan, KPK dan Polri, selain melakukan evaluasi terhadap dana Bansos, berencana membentuk satu tim reaksi cepat.
“Untuk daerah yang selama ini banyak kasus korupsi. Selain tindak juga perbaikan sistem,” tambahnya.
Senada dengan Agus, Kapolri Jenderal Baroidin Haiti, mengakui jika Polri dan KPK harus bersinergi dalam penerapan yang tengah digodok lembaga anti-rasuah tersebut.
“Kalau Polri sumber dayanya banyak tapi kewenangannya lebih sedikit dari KPK dalam hal pemberantasan korupsi. Karena KPK antara penyidik dan penuntut jadi satu. Kemudian kewenangan penyadapan pun berbeda. Dalam proses perizinan penanganan perkara juga berbeda sehingga perlu ada kerja sama yang erat antara KPK dan Polri,” ujar Badroidin.
JAKARTA – Sejumlah kepala daerah yang terjerat kasus korupsi pasti berkaitan dengan penyalahgunaan dana Bantuan Sosial (Bansos). Oleh karenanya,
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi