KPK: Dana Optimalisasi Salah Satu Titik Rawan Korupsi
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Zulkarnaen mengatakan, dana optimalisasi menjadi titik rawan korupsi. Hal ini dibuktikan dengan kasus tindak pidana korupsi terkait Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah yang melibatkan politikus Partai Amanat Nasional, Wa Ode Nurhayati.
"Salah satu titik rawan korupsi adalah sistem anggaran nasional berkaitan dengan dana optimaliasasi," kata Zulkarnaen dalam konferensi pers di KPK, Jakarta, Senin (23/12).
Oleh karena itu, ia mengimbau proses penganggaran nasional harus menjdi perhatian. Pasalnya hal ini bisa dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan pribadi maupun kelompok.
Zulkarnaen mengungkapkan pada tahun anggaran 2014, dana optimalisasi sebesar Rp 29,96 triliun. Dana ini dialokasikan ke beberapa kementerian dan lembaga ada sebanyak 32 kementerian/lembaga.
Zulkarnaen menuturkan, dalam rangka upaya pencegahan korupsi pada proses pengangaran nasional, terutama terkait dana optimalisasi, KPK melakukan pembahasan bersama dengan Kementerian Keuangan dan Bappenas. Lembaga antikorupsi itu ingin memastikan kesesuaian, kelayakan, akuntabilitas, dan transparansi pemanfaatan dana optimalisasi di setiap Kementerian/Lembaga yang menerimanya.
"Tadi kami baru melakukan pertemuan Menteri Keuangan dan Bappenas untuk membahas menyangkut dana optimalisasi APBN tahun 2014," ujar Zulkarnaen.
Hasil pembahasan dana optimalisasi itu, kata Zulkarnaen, akan dijadikan bahan untuk perbaikan sistem dan upaya pencegahan korupsi terkait pemanfaatan dana optimalisasi.(gil/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Zulkarnaen mengatakan, dana optimalisasi menjadi titik rawan korupsi. Hal ini dibuktikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mantan Menkominfo Budi Arie Adukan Tempo ke Dewan Pers
- Mendes Yandri Sarankan Agar Desa Wisata Bisa Tonjolkan Ciri Khas Daerahnya
- Menjelang HGN 2024, Ini Permintaan Khusus Mendikdasmen Abdul Mu'ti kepada Guru
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sebut Penempatan Guru PPPK Tidak Bisa Pakai Permen
- Ahli Kesehatan Tegaskan Tak Ada Efek Samping dari Minum Air Galon Kuat Polikarbonat
- 2 Remaja Tenggelam di Perairan Desa Sungai Selari, Bea Cukai Bengkalis Bantu Cari Korban