KPK Didesak Ambil Alih Kasus Proyek Air Bersih Tanjung Jabung Barat
Senin, 22 Oktober 2012 – 16:33 WIB

Massa yang tergabung dalam Aliansi LSM Tanjung Jabung Barat (ALAS Tanjabar) melakukan demosntrasi di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (22/10). Foto; Getty Images
Meskipun bermasalah, pada tahun 2008 proyek tersebut dilanjutkan dengan dana Rp 100 milyar dengan pelaksanannya PT Sakti Nusaindo Perdana, yang juga tidak selesai pelaksanaannya. "Kenapa proyek tersebut tetap dilanjutkan pada tahun 2008, padahal proyek pada tahun 2007 masih terbengkalai, dan tidak selesai pelaksanaannya. Malah ditambah dananya dari APBD Rp 100 milyar," tanyanya.
Masih menurut Abdurrahman, anggaran pada tahun 2008 tentang pemasangan pembangunan air bersih perpipaan Tebing Tinggi sebesar 50 miliyar rupiah, dan kemudian dengan tempat yang sama sepanjang 13 KM, menelan biaya 50 miliyar rupiah total Rp 100 miliyar.
Kejanggalan lain dari proyek ini tutur Adurrahman, pekerjaan proyek ini tidak sesuai dengan Perda Tanjung Jabung Barat No 4 tahun 2009. Kata dia, dalam perda pekerjaan proyek multi years harus dari Tebing sampai di Kuala Tungkal, tapi faktanya pekerjaan hanya sampai di Bramitam. Kekurangan pekerjaan proyek dari Bramitam ke Kuala Tungkal yakni 25 Km.
"Proyek ini juga tidak selesai sampai kalahnya Safrial dalam Pilkada pada tanggal 21 oktober 2010. Makanya, kami minta tangkap penanggung jawab proyek ini. KPK jangan tebang pilih menegakkan hukum," pungkasnya. (awa/jpnn)
JAKARTA - Massa yang tergabung dalam Aliansi LSM Tanjung Jabung Barat (ALAS Tanjabar) melakukan demosntrasi di depan gedung Komisi Pemberantasan
BERITA TERKAIT
- Ciptakan Rasa Aman Bagi Wisatawan, Pemkot Palembang Pasang CCTV di BKB
- Oknum Guru PPPK di Lombok Timur Dipecat, Ini Sebabnya
- 4 Debt Collector Penganiaya Wanita di Halaman Polsek Bukit Raya Ditangkap, 7 Lainnya Buron
- Besok, 621 CASN Kota Mataram Terima SK, Gaji Aman
- Gereja Katedral Bandung Gelar Misa Khusus Wafatnya Paus Fransiskus
- Pembangunan Jateng 2026 Diarahkan untuk Penopang Swasembada Pangan