KPK Didesak Tindak Penerima Dana Bloomberg Inisitiative
Senin, 06 Agustus 2012 – 19:51 WIB
JAKARTA - Koalisi Nasional Penyelamat Kretek (KNPK) mendesak KPK memeriksa dugaan korupsi suap dalam penerimaan dana dari Bloomberg Inisitiative (BI) oleh sejumlah intansi pemerintah. KNPK menduga, dana itu mengalir ke Dinas Kesehatan Kota Bogor, Dinas Kesehatan Propinsi Bali dan Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Kementrian Kesehatan. Menurut Zulvan, tujuan pemberian dana ini adalah untuk melaksanakan agenda BI atas pengontrolan tembakau di negeri ini. “Agenda asing ini jelas bertentangan dengan kepentingan nasional atas tembakau dengan industrinya, khususnya mengancam kelangsungan kretek sebagai rokok nasional. Apalagi jika ditelisik terdapat kepentingan bisnis produk-produk nikotin dari korporasi-korporasi farmasi asing dalam agenda ini,” ungkap Zulvan.
“Ya, kami mendesak KPK untuk memeriksa Dinas Kesehatan Kota Bogor, Dinas Kesehatan Propinsi Bali dan Direktorat Pengendalian Penyakit Menular, Depkes, yang selama ini menerima dana dari Bloomberg Initiative,” kata Koordinator Umum KNPK, Zulvan Kurniawan, di Jakarta, Senin (6/8).
Dalam website Bloomberg Initiative (BI) dilaporkan sejumlah institusi pemerintah ini adalah penerima dana BI. Dinas Kesehatan Propinsi Bali sebesar US$159.621 setara Rp1,4 miliar dengan kurs Rp9.000, Direktorat Pengendalian Penyakit Menular sebesar US$615.825, setara Rp5,5 miliar. Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Bogor sebesar US$228.224, setara Rp2,5 miliar.
Baca Juga:
JAKARTA - Koalisi Nasional Penyelamat Kretek (KNPK) mendesak KPK memeriksa dugaan korupsi suap dalam penerimaan dana dari Bloomberg Inisitiative
BERITA TERKAIT
- MUI Perkuat Dukungan Kemanusiaan untuk Rakyat Palestina
- Ribuan Tenaga Honorer Geruduk Kantor Bupati Serang, Menuntut Hal Ini
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Diperpanjang Lagi, Alasannya Jelas
- Pesan Penting Ketua Dewan Pembina CAS Saat Pembukaan Pelatihan KPMD
- Asdamindo: Standar Kebersihan dan Praktik Sanitasi Depot Air Minum Kunci Kesehatan
- Tim Hukum Hasto Nilai Banyak Saksi yang Dipanggil KPK Tak Memberikan Keterangan Baru