KPK Didesak Ungkap Kasus Hambalang
Jumat, 27 Januari 2012 – 11:25 WIB
Ia menegaskan, PP GMP Merah Putih menyatakan sikap agar KPK dan Kejagung menangkap dan adili jajaran direktur PT AK dan PT WK Tbk. Periksa dan adili salah satu Ketua Partai Politik AU dan jadikan sebagai tersangka. Meminta pimpinan KPK yang baru membuktikan keberaniannya mendobrak dominasi dan intervensi kekuasaan atas penegakan hukum, dengan menuntaskan penyidikan KKN pembangunan Hambalang Sport Centre. "Tembak mati saja dan ganti direksi Adhi Karya yang diduga telah melakukan korupsi," kata Azmi.
Baca Juga:
GMP Merah Putih sangat berharap kepada Ketua KPK Abraham Samad, menjadi lokomotif terdepan melawan korupsi. "Harapan ini sesuai dengan track record dan pernyataan-pernyataan beliau sebelumnya yang berani melawan mafia-mafia korupsi," tegas Azmi.
Lebih jauh dia mengatakan, para perampok uang rakyat negeri sudah sangat kronis dan kebablasan.
Pemalakan uang jasa, suap hampir ada di semua lini. Ibarat penyakit kronis yang sudah tidak bisa disembuhkan. "Susahnya memberantas korupsi karena lemahnya political will, alias political will yang plin plan," ungkapnya.
Azmi mengatakan hukum hanya tajam ke bawah tetapi tumpul ke atas, hanya meneriakkan slogan sebagai pencitraan politik. "Di depan rakyatnya perang melawan koruptor ternyata hanya menjadi bumbu pemanis di setiap pidato," pungkasnya. (boy/jpnn)
JAKARTA--Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Agung (Kejagung) didesak untuk memanggil serta memeriksa direksi PT AK dan PT WK
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Asrorun Niam Apresiasi Kecepatan Prabowo dalam Realisasi Program Makan Bergizi Gratis
- Le Minerale Tanam Ratusan Ribu Pohon yang Tersebar di Berbagai Wilayah Indonesia
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat