KPK Diminta Belajar dari Hongkong
Pemberantasan Korupsi Minim Hasil
Senin, 19 Desember 2011 – 10:47 WIB

KPK Diminta Belajar dari Hongkong
Ia mencontohkan lagi, Jepang patut dicontoh dalam hal ini. Karena, mereka memiliki tradisi pemimpin nasional dalam mempertanggungjawabkan kinerjanya, pejabat akan langsung mengundurkan diri apabila merasa gagal atau bersalah. "Tengok saja, Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama, mengundurkan diri setelah delapan bulan menjabat. Hatoyama mundur karena gagal menepati janji kampanyenya yang ingin memindahkan pangkalan militer Amerika Serikat di pulau sebelah selatan Okinawa. Hatoyama adalah perdana menteri Jepang keempat yang mundur dalam empat tahun terakhir."
Sementara itu Menteri Luar Negeri Jepang Seiji Maehara membuat berita mengejutkan, dengan keputusan mundurnya pada 6 Maret 2011. Seiji mengakui menerima sumbangan dana kampanye sebanyak 250.000 yen dari orang asing. Peraturan di Jepang melarang sumbangan dana kampanye dari luar negeri bagi calon-calon pemimpin Jepang.
Di Republik ini hanya mencatat dua nama pejabat yang mengundurkan diri dari jabatannya, pertama Arifinto, politisi PKS ini mengundurkan diri dari DPR karena merasa dirinya cacat moral dengan kasus video porno.
"Arifinto tidak menggarong uang negara, tidak berselingkuh ataupun memerankan adegan mesum. Namun karena kesadaran dirinya atas tanggungjawab etika dan moral dia mengundurkan diri," ujarnya.
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Aboebakar Alhabsy mengatakan bahwa tertangkapnya banyak koruptor menunjukkan kegagalan pemberantasan korupsi yang
BERITA TERKAIT
- Pejabat BKN: Sangat Mudah jika Ingin Memberhentikan PPPK
- Hari Kedua Tes PPPK Tahap 2, Jangan Sepelekan Peringatan Profesor Hukum
- BAZNAS dan Ulama Palestina Perkuat Kerja Sama untuk Palestina
- InJourney Hadirkan Tarian Nusantara di TMII, Diikuti 500 Anak Dari Sabang Sampai Merauke
- Minta Eksepsi Aipda Robig Zaenudin Ditolak, JPU Tegaskan Dakwaan Sudah Sah dan Cermat
- KPK Periksa Komisaris PT Inti Alasindo Energy Terkait Kasus Korupsi PGN