KPK Diminta Bidik Proyek Rp12 T
Pengadaan Tank Leophard A3 dari Belanda
Rabu, 11 Januari 2012 – 10:28 WIB
Menurut dia, penggunaan tank Leopard A3 seharga 120 juta dolar AS per unit itu sangat tidak tepat untuk Indonesia. Setidaknya, kata dia, ada empat alasan kenapa pembelian tank tersebut harus ditolak. Pertama, tank terlalu berat yakni 62 ton. Kedua, teknologinya sudah ketinggalan karena tank bekas buatan tahun 1980.
Baca Juga:
Ketiga, biaya perawatannya terlalu mahal. Keempat Leopard tidak cocok dengan alam Indonesia yang terdiri dari hutan, rawa-rawa dan kepulauan. "Leopard hanya cocok untuk medan Eropa dan Afrika Utara," tegasnya.
Tragisnya lagi, sambung dia, ke-100 tank itu akan ditempatkan di kota-kota besar, seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar dan Medan.
"Sehingga dikhawatirkan tank ini akan digunakan untuk menghadapi aksi demo mahasiswa dan rakyat," jelasnya. "Padahal yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah tank-tank taktis dan kecil untuk menjaga kawasan perbatasan," tambah Neta.
JAKARTA -- Indonesian Police Watch (IPW) yang juga Deklarator Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta KPK mencermati proyek pengadaan
BERITA TERKAIT
- Rudianto Lallo Desak Asal-usul Rp21 M di Mobil Istri Eks Ketua PN Surabaya Dibongkar
- Honorer Tidak Lulus PPPK 2024 Lumayan Banyak, Sabar ya
- Danlantamal III Jakarta Pimpin Pembongkaran Pagar Laut di Tangerang
- Rasakan Pengalaman Eksklusif Mencicipi Berbagai Whisky Premium di Road to Whisky Live Jakarta 2025
- Pak Jat Menepis Kabar Simpang Siur soal PPPK Paruh Waktu, Honorer Jangan Galau
- Keluarga Korban Kasus Pengambilalihan Saham PT ASM Mengadu ke Kompolnas