KPK Diminta Cepat Panggil BHD
Minggu, 16 Januari 2011 – 08:21 WIB

KPK Diminta Cepat Panggil BHD
JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta untuk segera meminta keterangan mantan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD). Koordinator Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane merasa yakin, BHD tahu banyak di balik kerumitan perkara yang dipicu kelakuan Gayus itu. IPW menilai pernyataan BHD, sebagai disampaikan Benny jika itu benar, maka hal tersebut sebagai kamuflase dan pembodohan bagi publik untuk melindungi pihak-pihak tertentu. "Pernyataan itu bentuk diskriminasi hukum dan sangat menciderai rasa keadilan publik", ujar Neta.
Keyakinan Neta berkaitan dengan statemen Ketua Komisi III DPR Benny Kabur Harman yang menyebutkan BHD pernah mengatakan, pengungkapan kasus Gayus bisa berdampak sistemik karena melibatkan tokoh ekonomi dan tokoh kekuasaan yang begitu kuat.
Baca Juga:
Menurut Neta, KPK juga tidak serius mengungkap kasus ini jika tidak segera meminta keterangan mantan kabareskrim itu. "Jika KPK memang serius menuntaskan kasus Gayus, IPW mendesak KPK segera memanggil mantan Kapolri BHD dan Ketua Komisi III berkaitan pernyataan, "bila semua kasus Gayus diungkap bisa menggoyang publik". Jadi penting untuk meminta keterangan BHD," ujar Neta kepada wartawan, Minggu (16/1).
Baca Juga:
JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta untuk segera meminta keterangan mantan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD).
BERITA TERKAIT
- Lestari Moerdijat Dorong Para Peneliti Kuatkan Jaringan Internasional, ini Tujuannya
- Lemhannas Ingin Kepala Daerah Jadi Pemimpin Negarawan
- Polarisasi Berbasis Identitas Makin Tajam, Ketum GP Ansor: Stabilitas Ekonomi Harus Dijaga
- Budi Said Pertimbangkan Kasasi, Prof Romli Siap Bela Putusan PT DKI
- Dosen Unnes yang Diduga Lecehkan Mahasiswi Langsung Dicopot dari Jabatannya
- Legislator NasDem: Polda Jateng Tak Seharusnya Represif ke Sukatani