KPK Diminta Evaluasi Kebocoran BAP
Kamis, 04 April 2013 – 14:47 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, Ahmad Yani menilai tidak ada peristiwa pidana dalam kasus bocornya draft Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) tentang penetapan Anas Urbaningrum sebagai tersangka. Justru menurut Yani, yang perlu dipersoalkan adalah dugaan bocornya Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
"Konteks sprindik menurut saya tidak luar biasa, ini hanya mengonfirmasi. Yang luar biasa itu bagaimana BAP yang harusnya dirahasiakan bisa bocor," ujar Yani di gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/4).
Baca Juga:
Meski demikian politisi PPP itu menegaskan, bocornya sprindik harus menjadi pintu masuk untuk mengevaluasi pola kerja dan kinerja di KPK. Namun sayangnya, lanjut Yani, pibak yang mengkritisi KPK justru diposisikan sebagai pembela koruptor.
Padahal, kritik juga merupakan bagian dari upaya mencintai KPK. "Mari kita dukung KPK dan demi kecintaan kita terhadap KPK kita melakukan pengawasan supaya tidak terjadi abuse of power (kekuasaan yang berlebihan)," tandasnya.
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, Ahmad Yani menilai tidak ada peristiwa pidana dalam kasus bocornya draft Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) tentang
BERITA TERKAIT
- Menyerap Aspirasi demi Melahirkan Kekuatan Baru Ekonomi Kreatif
- Pernyataan Meutya Hafid soal Mata Pelaran Coding Masuk ke Kurikulum SD-SMP, Simak
- Irjen Aan Suhanan Ungkap Fakta Terbaru Soal Kecelakaan di Tol Cipularang
- Jenderal Sigit Puji Brimob yang Bebaskan Pilot Susi Air dari Penyanderaan KKB
- Bank Victoria Digugat ke PN Jaksel Gegara Lelang Aset Strategis
- Kagama Menggelar Munas XIV, Ini Agendanya