KPK Diminta Periksa Hatta Rajasa Dalam Dugaan Korupsi Kereta Bekas
jpnn.com - JAKARTA - Puluhan massa dari Aliansi Masyarakat Transparansi Indonesia (AMTI) melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat (26/6).
Mereka mendesak lembaga antikorupsi tersebut untuk melakukan pemeriksaan terhadap calon Wakil Presiden Hatta Rajasa dalam kasus dugaan korupsi kereta bekas dari Jepang.
Koordinator Aksi, Alfin mengatakan, KPK harus mengecek latar belakang Hatta yang mau menjadi Wakil Presiden. "Sebab kasus kereta bekas sangat lekat dengan dia (Hatta)," katanya di depan gedung KPK.
Alfin menjelaskan, kasus itu terjadi pada saat Hatta menjadi Menteri Perhubungan tahun 2004-2007. Korupsi hibah gerbong kereta api listrik bekas dari Jepang sudah pernah disidang pada tahun 2006 lalu.
Menurut Alfin, Dirjen Perkeretaapian Soemino Eko Saputro, sudah divonis tiga tahun penjara dalam persoalan itu dan dalam fakta persidangan Hatta disebut terlibat. "Tapi sampai sekarang tidak ada kelanjutannya," ujarnya.
Dikatakan Alfin, tidak mungkin kereta bekas itu masuk Indonesia tanpa persetujuan Hatta. Oleh karena itu pihaknya mendesak agar KPK segera memeriksa Hatta dalam kasus tersebut.
"Jika sudah terpilih dan punya kekuasaan, kasus ini akan semakin tenggelam. KPK tidak boleh tebang pilih," tandas Alfin. (gil/jpnn)
JAKARTA - Puluhan massa dari Aliansi Masyarakat Transparansi Indonesia (AMTI) melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bambang Widjanarko PKPN Singgung soal Evaluasi Kabinet Merah Putih
- Ide Terobosan Seleksi PPPK 2024, Formasi Kosong Dialihkan Saja
- Data Terbaru Jumlah Pelamar PPPK 2024 Tahap 2, Target Belum Tercapai
- Diskusi dengan Kemenkeu, Kementrans Menjajaki Skema Kerja Sama Badan Usaha
- Perihal Film Layar Lebar “Janji Senja”, Brigjen TNI Antoninho: Kisah Inspiratif Seorang Gadis Maluku
- Persatuan PPPK Minta UU ASN Direvisi, Hapus Diskriminasi, Setara dengan PNS