KPK Diminta Telisik Pembelian Anjing oleh Polri
Sabtu, 26 Januari 2013 – 10:12 WIB
Tujuannya, kata Neta, agar jangan sampai oknum-oknum Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ikut cawe-cawe dalam proyek ini. Selain itu, mencegah proyek senilai Rp 1,8 triliun ini tidak menjadi arena kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) baik di internal maupun eksternal Polri.
"Dari pendataan IPW selama ini cukup banyak proyek pengadaan di Polri yang bersifat mubazir, padahal dana yanng dikucurkan untuk proyek pengadaan itu mencapai ratusan miliar rupiah," pungkas Neta.
Sebelumnyaa diketahui, Mabes Polri mengakui harga pembelian anjing itu begitu mahal karena pengirimannya yaang langsung dari Belanda.
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Suhardi Alius menjelaskan ada biaya-biaya lain yang menyertai pembelian anjing itu seperti pajak bea masuk, jasa pengadaan, akomodasi dan transportasi dua orang pelatih, transportasi pengiriman anjing dari Belanda ke Indonesia dan transportasi ke seluruh Polda di Indonesia. Itulah yang menyebabkan mahal. Menurutnya, 90 ekor anjing ini dibeli dalam rangka pengamanan Pemilu 2014.
JAKARTA--Indonesia Police Watch (IPW) mengungkapkan, pembelian 90 ekor anjing dan 7 ekor kuda dengan harga mahal oleh Mabes Polri merupakan pemborosan.
BERITA TERKAIT
- Mendagri Tito Dukung Sukseskan Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena
- 18 Polisi Terduga Pemeras Penonton DWP Mencoreng Institusi, Kompolnas Minta Polri Tegas
- JAMAN: Masih Ada Celah di Undang-Undang untuk Tidak Naikkan PPN 12 Persen
- Yenny Wahid tak Setuju Wacana MLB NU
- PKB Sentil PDIP soal PPN 12 Persen
- Para Wisatawan di Bangka Barat Diminta Waspada Ombak Besar