KPK Diminta Tindak Mafia Anggaran
Senin, 27 Juni 2011 – 18:57 WIB
JAKARTA -- Indonesia Corruption Watch (ICW) meyakini, mafia anggaran memang ada. Koordinator ICW Bagian Anggaran Abdullah dahlan memberi contoh mulai terkuaknya kasus dugaan suap yang melibatkan Sesmenpora. "Misalnya dalam kasus Sesmenpora, dimana pemenang tender bisa diatur," kata Abdullah Dahlan, Koordinator ICW Bagian Anggaran, saat diskusi terbatas bertema Mangatasi Mafia Anggaran, di Jakarta, Senin (27/6).
Begitu juga dengan dengan Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Menurut dia, apa yang diungkap oleh anggota DPR, Wa Ode Nurhayati, juga mengkonfirmasi bahwa praktek calo anggaran itu, kongkrit adanya.
"Jika pembahasan anggaran di luar APBN yang mekanisme pembahasannya sudah ditetapkan, itu bisa saja ada mafia anggaran," kata Abdullah.
Begitu juga, lanjut dia, jika pembahasan anggaran tidak pernah terbuka, serta indikator daerah penerima tidak pernah jelas, maka terbuka peluang untuk 'dipermainkan'. Wewenang DPR yang terlalu jauh, juga membuka peluang terjadi mafia anggaran. "Politisi secara tidak langsung diberikan mandat oleh partai politik, untuk mengambil keuntungan dari kebijakan," katanya.
JAKARTA -- Indonesia Corruption Watch (ICW) meyakini, mafia anggaran memang ada. Koordinator ICW Bagian Anggaran Abdullah dahlan memberi contoh
BERITA TERKAIT
- Jenderal Polri Menjamin Penanganan Kasus Penembakan Siswa Semarang Transparan
- Katarina Minta Jaksa Segera Eksekusi Pelaku Pemalsuan Akta Setelah Kasasi Dikabulkan
- Pensiunan Notaris Diduga Dikriminalisasi dengan Sengketa Perdata yang Dipidanakan
- Kebakaran Melanda Rumah Padat Penduduk di Tanah Abang, Ini Dugaan Penyebabnya
- Tidak Seluruh Honorer Lulus PPPK 2024, Sudah Diantisipasi, 3 Alasannya
- PWNU Jateng Sebut Pilkada Membuktikan Kedewasaan Politik Warga