KPK Diyakini Masih Steril dari Kepentingan Penguasa
Kamis, 03 Februari 2011 – 00:22 WIB
“Kalau salah ya salah. Tidak bisa mencari kambing hitam dan segala macam,” ungkap salah seorang penulis masalah kebudayaan dan agama ini serius.
Mantan Ketua Kantor Berita Antara saat Gus Dur menjadi Presiden ini justru melihat adanya upaya unbtuk melemahkan KPK. Salah satu yang tampak jelas adalah pengusiran oleh DPR terhadap komisioner KPK, Bibit Samad Rianto dan Chanra M Hamzah.
“Itukan sudah tidak benar. Mereka di KPK itukan pimpinannya lima orang. Kalau dua ditolak, ya, semuanya jelas menjadi kesulitan. Wajar kalau akhirnya mereka meninggalkan DPR yang ulahnya begiu,” tandas Sobari yang juga mengaku bertemu dengan Chandra M Hamzah di KPK.
Sobari menegaskan, gerakan pelemahan KPK tidak boleh dibiarkan. Karena menurutnya, KPK dibentuk oleh negara dalam rangka pemberantasan korupsi di Indonesia yang sudah menjadi problem sistemik. “Saya sebagai orang yang ikut membentuk KPK, merasa bertanggungjawab untuk menjaganya,” tandasnya.(mur/jpnn)
JAKARTA - Budayawan Mohammad Sobari mengungkapkan keyakinannya bahwa hingga kini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih independen. Menurut Sobari,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan