KPK Garap 2 Saksi Korupsi Proyek Jalan di Bengkalis, Ada Nama Markus Sulistiyanto

jpnn.com, JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap dua saksi terkait kasus korupsi pembangunan Jalan Lingkar Barat Duri (Multiyears) di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau pada 2013-2015.
Dua saksi tersebut ialah mantan Direktur Monitoring dan Evaluasi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Riad Horem dan Markus Sulistiyanto yang berprofesi sebagai karyawan swasta.
Keduanya bakal dimintai keterangan untuk tersangka Komisaris PT Arta Niaga Nusantara Handoko Setiono (HS).
"Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka HS," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, Kamis (18/3).
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan Handoko Setiono bersama istrinya, Direktur PT Arta Niaga Nusantara Melia Boentaran, dan delapan orang lainnya sebagai tersangka pada Jumat (5/2) lalu.
Sebelumnya, ada empat proyek yang dilaksanakan pada tahun 2013 sampai 2015 di Bengkalis dengan nilai total proyek sebesar Rp 2,5 triliun.
Keempat proyek tersebut tidak memenuhi spesifikasi dan memiliki kualitas yang jauh dari ketentuannya.
Kerugian negara akibat korupsi proyek di Bengkalis ini ditaksir mencapai Rp 156 miliar.
Selain Markus Sulistiyanto, KPK juga memanggil eks Direktur Monitoring dan Evaluasi LKPP Riad Horem.
- Penyidik Kejari Muba Jemput Paksa Crazy Rich Sumsel Halim Ali, Begini Penjelasannya
- Pakar Hukum Sebut Dakwaan Jaksa Terbatas Pada 2015-2016 Melemahkan Kasus Tom Lembong
- Kasus Pengadaan Barang dan Jasa Perkeretaapian, KPK Periksa Pihak WIKA
- Usut Korupsi Dana CSR BI, KPK Panggil Sejumlah Pihak Yayasan
- Rumah Ridwan Kamil Digeledah KPK, Begini Respons Dedi Mulyadi
- Keterangan Tertulis dari Ridwan Kamil Setelah Digeledah KPK