KPK Geledah Rumah Eks Wako dan Saepul Jamil

Diketahui, kasus tersebut bermula dari tanah Bokong Semar yang akan digunakan untuk pembangunan TPA (tempat pembuangan akhir). Tanah ditukar guling oleh pihak Pemkot Tegal pada tahun anggaran 2012. Ikmal Jaya sebagai wali kota saat itu disangka melakukan mark up harga tanah yang ditukar. Akibatnya, hasil perhitungan sementara, negara dirugikan senilai Rp 8 miliar.
Atas perbuatannya, Ikmal Jaya dan Saepul Jamil disangkakan melanggar pasal 2 ayat (1) atau pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana jo. Pasal 65 ayat (1) KUHPidana. (adi/gus)
TEGAL – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan korupsi tukar guling lahan Bokong Semar. Senin (9/6), penyidik dari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung
- Harga Emas Perhiasan di Baturaja Tembus Rp 11,3 Juta Per Suku
- Korban Kedua Perahu Getek Tenggelam di Perairan Sungai Musi Ditemukan Meninggal Dunia
- 2 Lansia yang Tenggelam di Perairan Sungai Musi Ditemukan Sudah Meninggal Dunia