KPK Harus Berani Menahan Irjen Djoko
Jumat, 05 Oktober 2012 – 15:33 WIB

KPK Harus Berani Menahan Irjen Djoko
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus berani melakukan penahanan terhadap tersangka dugaan korupsi Simulator SIM, Irjen Pol Djoko Susilo. Jika tidak, polemik penanganan kasus itu akan terus berlanjut.
Demikian dikatakan Guru Besar Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia (UI) Bambang Widodo Umar saat datang ke KPK, Jumat (5/10). "Ini nanti kalau tidak dilakukan penahanan, bisa timbul polemik lagi. Nah polemik yang berkepanjangan, justru akan memperkeruh pemeriksaan ataupun penyidikan perkara," katanya.
Apalagi menurut Bambang, Ketua KPK Abraham Samad sudah berjanji untuk tidak meninggalkan kantornya dan segera meneken surat penahanan Djoko jika diperlukan oleh penyidik. Di sisi lain Bambang juga mempertanyakan kepergian Abraham Samad ke Makassar yang dinilainya bisa menjadi bumerang bagi KPK sendiri.
"Sesuai dengan janji Pak Samad sendiri. Jadi kita berharap memang ada kemarinkan, simbolnya itu apa, 'tangkap', nah gitu. Tetapi ada pernyataan bahwasanya beliau menunggu dari penyidik untuk disodorkan surat penahanan. Nah kalau beliau berangkat ke Makassar, ini kita harapkan jangan sampai nanti menimbulkan polemik baru," tutur Bambang Widodo.
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus berani melakukan penahanan terhadap tersangka dugaan korupsi Simulator SIM, Irjen Pol Djoko Susilo.
BERITA TERKAIT
- Prabowo: Komunikasi dari Pemerintah yang Saya Pimpin Memang Kurang
- Prabowo Sebut Kinerjanya Tak Bisa Instan Dinikmati, Bukan Seperti Tongkat Nabi Musa
- Versi Pengacara di Sidang Praperadilan, Penyitaan KPK terhadap Kusnadi Cacat Formil
- Buntut Pelesiran ke Jepang Tanpa Izin, Lucky Hakim Diperiksa Kemendagri
- Polri Bantah Terlibat Kasus Doksing WN Denmark yang Tolak RUU TNI
- Sentilan Keras Dedi Mulyadi ke Lucky Hakim: Bahagiakan Anak Tak Perlu ke Jepang