KPK Harus Dalami Peran Gubernur Anies Dalam Kasus Pengadaan Lahan
jpnn.com, JAKARTA - Eks Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menanggapi pernyataan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi terkait dugaan kasus korupsi pengadaan lahan di Muncul, Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (21/9), Prasetyo mengatakan eksekutif harus bertanggung jawab terhadap kasus tersebut.
Sependapat dengan Prasetyo, Ferdinand Hutahaean mengatakan pelaksanaan dan penyerapan anggaran untuk program kerja memang menjadi tanggung jawab eksekutif, bukan legislatif.
"Dalam hal ini, legislatif hanya soal persetujuan anggaran. Meskipun dalam persetujuan di badan anggaran mungkin saja terjadi gratifikasi, tetapi itu perlu pembuktian dan perlu penyelidikan lebih jauh," kata Ferdinand kepada JPNN.com, Rabu (22/9).
Ferdinand mendorong KPK untuk mengembangkan perkara ini agar tidak berhenti pada lima tersangka yang sudah ditetapkan.
"Mungkin saja masih ada pelaku lain yang harus turut bertanggung jawab," tambahnya.
Ferdinand menilai penelusuran lebih lanjut yang dilakukan KPK bisa mengusut sejauh mana keterlibatan eksekutif, khususnya Gubernur Anies Baswedan.
"Jangan hanya menggunakan UU Tipikor tetapi harus menggunakan juga UU TPPU," ucap Ferdinand.
Ferdinand Hutahaean mendorong KPK untuk mengembangkan dugaan kasus korupsi pengadaan lahan di Munjul agar tidak berhenti pada lima tersangka yang sudah ditetapkan.
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies