KPK Ingatkan RS Medika Permata Hijau Kooperatif soal Setnov
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan pihak Rumah Sakit (RS) Medika Permata Hijau agar tak menghalangi penyidik dari lembaga antirasuah itu yang hendak memastikan kondisi Ketua DPR Setya Novanto. Menurut Juru Bicara KPK Febri Diansyah, ada pihak-pihak tertentu yang tidak kooperatif saat penyidik hendak melihat tersangka kasus e-KTP yang menjalani perawatan pascakecelakaan pada Kamis (16/11).
"Pihak manajemen RS kami harapkan tidak mempersulit kerja penyidik KPK di lokasi. Sejauh ini ada informasi yang kami terima pihak-pihak tertentu tidak koperatif," kata Febri kepada awak media, Jumat dini hari, (17/11).
Anehnya lagi, kata Febri, tidak ada dokter yang mampu menjelaskan kondisi ketua umum Golkar iru usai mobil Toyota Fortuner yang membawanya menabrak sebuah tiang listrik di Permata Hijau, Jakarta Selatan. "Di RS tidak ditemukan dokter jaga yang bertanggungjawab yang dapat menjelaskan kondisi SN," tegas dia.
Sebelumnya Setnov -panggilan akrab Setya Novanto- dilarikan ke RS Medika Permata Hijau setelah mengalami kecelakaan saat menumpang mobil Toyota Fortuner bernomor polisi B 1732 ZLO. Konon, Setnov hendak menuju KPK saat mobil yang membawanya menabrak tiang listrik.
Sedangkan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengaku sempat bertemu dengan penyidik KPK yang hendak menemui Novanto di RS Medika Permata Hijau. Saat ini Novanto dirawat di kamar 322-328.
"Ketemu penyidik, kami bersalaman, terus dia mengatakan, 'Pak Idrus saya datang melaksanakan tugas’,” ucap Idrus menirukan perkataan penyidik.
Hanya saja, Idrus tak berbicara dengan Novanto. Sebab, ketua umum Golkar hasil musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Bali itu dalam kondisi tidur.
"Saya hanya menyaksikan ada luka, ada perban di bagian tangannya, karena (Novanto) tidur tentu saya tidak komunikasi. Ada istri dan ajudannya juga tapi tidur," ungkap Idrus.(dna/cr5/JPC)
KPK mengingatkan pihak RS Medika Permata Hijau agar tak menghalangi penyidik dari lembaga antirasuah itu yang hendak memastikan kondisi Ketua DPR Setya Novanto.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Pimpinan KPK Sudah Dipilih, Alexander Marwata: Mustahil Bersih-bersih dengan Sapu Kotor
- 2 Bos PT Damon Indonesia Berkah Diduga Jadi Makelar Pengadaan Bansos Presiden
- KPK Dalami ke Mana Saja Wali Kota Semarang Mbak Ita Menukar Uang
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira, Honorer Tercecer dan Database Bisa Seleksi PPPK, Jumlah Peserta jadi Makin Banyak
- Dalami Uang Suap kepada Paman Birin, KPK Periksa 4 Pihak Ini
- Komisi III Pilih Komjen Pol Jadi Ketua KPK, Pernah Menjabat Kapolda Sulut