KPK Ingin Kursi Busyro Dikosongkan

jpnn.com - JAKARTA - Demi menjaga soliditas, KPK merasa tak perlu ada pengganti Busyro Muqoddas yang akan pensiun Desember mendatang. Para pimpinan KPK khawatir pengganti Busyro tidak memiliki chemistry yang sama.
Hal tersebut diungkapkan Ketua KPK Abraham Samad saat diminta pernyataan seputar lowongnya jabatan satu jabatan komisioner KPK.
"Kami berempat tidak ingin ada pengganti. Jujur saja kami khawatir nanti kalau ada pengganti ganggu ritme volume pekerjaan pimpinan," ujar Samad. Menurut dia orang baru yang akan masuk KPK bisa saja tidak sejalan pemikirannya dengan komisioner lainnya.
Samad mengatakan pimpinan yang ada saat ini sudah solid. "Kami saat ini sudah solid setelah di awal-awal kita bangun chemistry hampir setahun. Kalau tiba-tiba ada orang masuk kan susah," ujarnya.
Dia mengaku keempat komisioner nantinya akan tetap mampu menjalankan tugas yang ada dan bahkan berupaya menyelesaikan tunggakan-tunggakan kasus dari pimpinan sebelumnya.
"Kami berempat cukup kok. Kapolri dan Jaksa Agung saja sendirian juga bisa selesaikan masalah toh," ungkapnya.
Mengenai jumlah pimpinan genap yang tidak memungkinkan melakukan voting dalam pengambilan keputusan, Abraham mengaku hal tersebut bukan masalah. Sebab menurut dia pimpinan KPK selama ini tak menggunakan jalur voting dalam pengambilan keputusan.
"Kami melakukan musyawarah. Voting sebisa mungkin kami hindari," ujarnya.
JAKARTA - Demi menjaga soliditas, KPK merasa tak perlu ada pengganti Busyro Muqoddas yang akan pensiun Desember mendatang. Para pimpinan KPK khawatir
- Netty Prasetiyani DPR Ingatkan Pentingnya Ketahanan Keluarga Dalam Mencapai Indonesia Emas 2024
- Gegara Viral di Medsos, Nenek Tarmiyati Dapat Hadiah Kejutan dari Doss Megastore
- Jakarta Banjir, HNW Turun Langsung Salurkan Bantuan & Puji Gerak Cepat Pemerintah
- Reklamasi Berpotensi jadi Sumber Pendapatan Baru Negara & Buka Peluang Usaha bagi Masyarakat
- AKBP Fajar Ditangkap Propam Mabes Polri, Kasusnya Dobel
- Bea Cukai Mataram dan Polda NTB Gagalkan Penyelundupan Narkotika di Bandara Lombok