KPK Isyaratkan Rudi Bukan Aktor Utama
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengisyaratkan Kepala SKK Migas nonaktif, Rudi Rubiandini, bukanlah aktor utama dalam kasus suap di sektor migas. Penyidik KPK bahkan telah menemukan bukti kuat untuk mengungkap pelaku utama dalam kasus hasil operasi tangkap tangan itu.
Menurut Ketua KPK Abraham Samad, petunjuk untuk menjerat pelaku utama dugaan suap SKK Migas diperoleh dari dokumen yang disita penyidik KPK dalam penggeledahan di sejumlah tempat. Menurutnya, dokumen itu tengah diverisikasi.
"Bukti-bukti atau dokumen yang didapatkan dari hasil penyitaan itu, setidaknya dapat disebutkan sebagai bukti yang sangat signifikan untuk membongkar kasus korupsi yang terjadi di institusi SKK Migas," kata Abraham kepada wartawan, Senin (19/8).
Bagaimana soal dugaan dana suap SKK Migas untuk Partai Demokrat? Abraham menyatakan dugaan itu belum bisa disimpulkan karena penyidik masih mendalami bukti-bukti berupa dokumen.
Namun, dia sudah bisa menyimpulkan bahwa dokumen tersebut sudah terang benderang untuk mengungkap suap di SKK Migas. "Tapi yang pasti, dan yang jelas bahwa dari hasil penyitaan dokumen-dokumen itu, bisa disimpulkan bahwa bukti-bukti menjadi terang benderang, dan semakin signifikan untuk membongkar aktor intelektual dalam kasus dugaan korupsi di institusi SKK Migas ini," tegasnya.
Hanya saja Abraham mengaku belum bisa menyampaikan bukti yang sudah dipegang KPK. Alasannya, karena hal itu sudah masuk materi penyidikan.(fat/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengisyaratkan Kepala SKK Migas nonaktif, Rudi Rubiandini, bukanlah aktor utama dalam kasus suap di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Prakiraan Cuaca di Jakarta pada Jumat Sore, Siapkan Payung, Diperkirakan Akan Turun Hujan
- LRT Jabodebek Perpanjang Jam Operasional saat Malam Tahun Baru, Berikut Jadwalnya
- Malam Tahun Baru, KAI Perpanjang Waktu Layanan LRT Jabodebek
- Memaknai Putusan PTUN Terhadap Gugatan Anwar Usman
- Uskup Agung Jakarta Bela Sekjen PDIP? Begini Warganet Menyikapinya
- Kasus Hasto Bukan Politisasi, KPK Harus Berani Melawan Intervensi