KPK Jangan Goyah, Tetap Fokus Tangani Dugaan Korupsi di Kementan
jpnn.com - JAKARTA - Guru Besar Hukum Pidana Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Prof Suparji Ahmad menyoroti kontroversi yang merebak menyusul langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah dinas mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) beberapa waktu lalu.
Dia menilai sebaiknya semua pihak menghentikan kontroversi yang berkembang, karena dapat mengaburkan penanganan dugaan korupsi di Kementerian Pertanian yang tengah ditangani lembaga antirasuah tersebut.
Kontroversi yang berkembang yakni dugaan adanya pemerasan terhadap SYL terkait penanganan dugaan korupsi di Kementan.
Kontroversi makin berkembang setelah kepolisian meningkatkan status dugaan pemerasan dimaksud dari tahap penyelidikan ke penyidikan.
Selain itu, muncul pula foto memperlihatkan SYL bertemu Ketua KPK Firli Bahuri di sebuah gedung olahraga, di mana kemudian diketahui foto itu diambil di tempat umum pada 2 Maret 2022 lalu.
Saat itu SYL mendatangi Firli yang sedang bermain bulu tangkis bersama sejumlah mantan atlet.
"Jadi, saya berpendapat semuanya kembali ke laptop ya. Bahwa ini adalah terkait kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian, tetap fokus di situ," ujar Prof Suparji kepada wartawan di Jakarta, Rabu (11/10).
Prof Suparji menilai masyarakat perlu ikut aktif menghentikan kontroversi yang berkembang. Antara lain, dengan tidak menyebarkan informasi terkait dugaan pemerasan kepada SYL.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta tetap fokus tangani dugaan korupsi di Kementan, jangan goyah dengan kontroversi.
- Perihal Proyek Bendungan Budong-Budong, Laskar Merah Putih Minta KPK dan Kejagung Turun Tangan
- Gus Mensos Ungkap Hasil Rapat dengan Menteri KPK
- KPK Proses Laporan Dugaan Korupsi Aset Pemkab Kutai Timur di Jakarta
- Viral Uang Gepokan, Bupati Lampung Timur Dilaporkan ke KPK
- Usut Kasus Korupsi di Pemprov DKI, KPK Periksa Pemilik KJPP Wisnu Junaidi dan Rekan
- Soal Jet Pribadi Kaesang, Hasto: Ada Pihak yang Coba Mengendalikan KPK