KPK Jangan Main Politik dan Kasus

jpnn.com - JAKARTA - Modus operandi korupsi diprediksi semakin canggih ke depan. Para pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang baru harus bisa mengantisipasinya. Mantan juru bicara KPK Johan Budi Sapto Prabowo mengatakan, KPK harus meningkatkan capacity building.
"Kemampuan sumber daya manusia di internal, baik itu capacity building dikaitkan dengan SDM maupun infrastruktur harus ditingkatkan," kata Johan saat berbincang-bincang dengan JPNN, Rabu (30/12).
Menurut Johan, tidak mungkin jika SDM yang terbatas tidak ditingkatkan akan mampu menghadapi modus operandi korupsi ke depan. Selain itu, Johan melanjutkan, KPK harus membangun komunikasi yang lebih intensif dengan publik. Dia menjelaskan, publik itu bisa non goverment organization, maupun stakeholder lain seperti kementerian dan lainnya.
"Sesuai dengan apa yang diamanatkan Undang-undang bahwa KPK berfungsi sebagai koordinasi dan supervisi, ini juga harus diperkuat," paparnya.
Yang terpenting, lanjut Johan, KPK harus on the track. Karena kalau tidak on the track, KPK akan ditinggalkan publik. Menurut dia, yang membuat KPK tetap eksis sekarang adalah dukungan publik.
"Yang membuat KPK eksis sampai saat ini yang menurut saya sampai hari ini orang-orang yang bernafsu membubarkan atau mengkerdilkan KPK itu (tidak bisa), adalah (karena) dukungan publik terhadap KPK," jelasnya.
Nah, untuk mendapatkan dukungan publik, KPK dan pegawainya harus on the track. "Jangan bermain-main, apakah itu bermain politik atau main kasus," tuntas mantan wartawan itu. (boy/jpnn)
JAKARTA - Modus operandi korupsi diprediksi semakin canggih ke depan. Para pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang baru harus bisa mengantisipasinya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bakar Semangat Kepala Daerah, Gubernur Lemhannas Ajak Manfaatkan Kebijakan Inovatif
- Pelayanan Celltech Stem Cell Hadir di RS Pusat Pertahanan Negara
- Setelah 7 Bulan Menderita, Maesaroh Kembali ke Indonesia dengan Bantuan Sarifah Ainun
- Jakarta Kena Efisiensi Rp 38 Miliar, Rano Karno: Enggak Besar
- Sespimmen Polri 2025 Tingkatkan Kemampuan Manajerial Peserta Didik
- Peduli Kesehatan Warga, Polres Banyuasin Resmikan Ambulans Air