KPK: Jangan Pilih Pemimpin Berasal dari Dinasti Politik
jpnn.com - jpnn.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengingatkan masyarakat untuk tidak memilih pemimpin yang berasal dari dinasti politik.
"Kami pesannya pilih orang yang punya kompetensi dan integritas," kata Agus usai rapat dengar pendapat Komisi III DPR dan KPK, Rabu (18/1).
Menurut Agus, berdasarkan pengalaman selama ini kepala daerah yang berasal dari dinasti politik rentan dengan tindak pidana korupsi.
"Dari beberapa kasus terkait kepala daerah yang dinasti politik yang berurusan dengan KPK kan kelihatan, ada yang didikte bapaknya, suaminya, pernah terekam semua," katanya.
Menurut Agus, saat ini tidak hanya satu daerah yang memiliki paslon berbau dinasti politik. Salah satunya pilkada Banten.
Seperti diketahui, ini salah satu calon Wakil Gubernur Banten Andhika Azrumy merupakan anak kandung mantan Gubernur Banten Ratu Atut Choisyah yang saat ini masih diproses hukum di KPK.
Lebih lanjut Agus mengatakan, saat ini KPK tengah menuntaskan dugaan tindak pidana pencucian uang yang menjerat pengusaha Tubagus Chaery Wardhana. Tubagus juga merupakan adik kandung Atut.
"Itu (TPPU Wawan) termasuk 180 kasus yang hutang yang akan diselesaikan," kata Agus.
Sebelumnya, ahli TPPU Universitas Trisakti Jakarta Yenti Ganarsig mengatakan, dalam kasus TPPU pelaku akan menyamarkan harta-hartanya ke sanak saudara terdekat maupun orang yang dipercayainya.
"Namanya aliran dana korupsi itu kalau tidak dialirkan ke rekening sendiri pasti akan dialirkan di sekitar orang-orangnya, keluarganya, orang terdekat, istrinya," kata Yenti, Selasa (17/1). (boy/jpnn)
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengingatkan masyarakat untuk tidak memilih pemimpin yang berasal dari dinasti politik.
Redaktur & Reporter : Boy
- 5 Berita Terpopuler: KemenPAN-RB Punya Info Terbaru, Dirjen Nunuk Bergerak Urus Guru Honorer, tetapi Masih Proses
- Mahasiswa Desak KPK Periksa Bupati Daerah Ini
- KPK Jerat 2 Orang sebagai Tersangka Kasus Korupsi PT PP
- Dilaporkan Eks Staf Ahli DPD ke KPK, Senator Rafiq Al Amri: Apa-apaan ini?
- Jelang Nataru, Banyak Pejabat Terima Gratifikasi, KPK Bilang Begini
- Eks Staf Ahli DPD Laporkan Senator ke KPK