KPK Jebloskan Mantan Hakim Pengadilan Tipikor Bandung ke Tahanan
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penahanan terhadap mantan hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bandung, Ramlan Comel. Ia ditahan di Rumah Tahanan Guntur usai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan suap penanganan perkara korupsi bantuan sosial di Pemerintahan Kota Bandung.
Saat digiring menuju mobil tahanan, Ramlan yang mengenakan baju tahanan KPK warna oranye tidak memberikan komentar apapun soal penahanannya. KPK sudah menetapkan Ramlan sebagai tersangka sejak Maret 2014.
Sementara itu Juru Bicara KPK, Johan Budi SP mengatakan, Ramlan ditahan untuk 20 hari pertama. "Ditahan selama 20 hari pertama terkait kepentingan penyidikan," kata Johan, Kamis (14/8).
Dalam kasus yang sama, sebelumnya KPK sudah menahan mantan hakim Pengadilan Tinggi Jawa Barat, Pasti Serefina Sinaga. Ramlan dan Pasti diduga menerima suap terkait penanganan perkara korupsi bansos Pemkot Bandung.
Diketahui kasus ini bermula dari dugaan suap terhadap hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Setiabudi Tedjocahyono terkait penanganan perkara korupsi dana Bansos Pemkot Bandung. Kasus ini terbongkar setelah KPK menggelar operasi tangkap tangan (OTT) pada 22 Maret 2013 lalu.
KPK menangkap tangan Setyabudi dan Asep Triana di kantor Pengadilan Negeri Bandung. Penangkapan berlangsung usai penyerahan uang suap di ruangan kerja Setyabudi.
KPK menyita uang tunai Rp150 juta yang ditengarai sebagai uang suap untuk Setyabudi terkait penanganan perkara korupsi dana bantuan sosial (bansos) Pemokot Bandung dan barang bukti uang Rp 350 juta yang ditemukan di mobil milik Asep Triana.(gil/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penahanan terhadap mantan hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bandung, Ramlan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi