KPK Juga Larang Pejabat Terima Parcel
Kamis, 11 September 2008 – 15:41 WIB

KPK Juga Larang Pejabat Terima Parcel
JAKARTA – Meski lebaran masih cukup lama, namun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah mengingatkan agar masyarakat tidak memberikan parcel lebaran dan bentuk-bentuk gratifikasi lainnya kepada para pejabat negara. "Lebih baik disalurkan kepada rakyat miskin, korban bencana alam dan pihak-pihak yang lebih membutuhkan bantuan baik dalam bentuk kebutuhan pokok maupun kebutuhan lainnya seperti pendidikan atau kesehatan sebagai bentuk kesetiakawanan sosial, " ujar juru bicara KPK Johan Budi, Kamis (11/9), melalui surat elektronik Sementara bagi penyelenggara negara atau pegawai negeri yang telah menerima gratifikasi dalam segala bentuk termasuk yang terkait perayaan hari-hari raya keagamaan tahun 2008, KPK meminta para penerimanya melaporkan penerimaan tersebut ke KPK "Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal diterimanya gratifikasi tersebut. Selanjutnya KPK akan menetapkan status kepemilikan gratifikasi tersebut apakah menjadi milik negara atau milik penerima," ujarnya
Menurut Johan, KPK juga menghimbau kepada penyelenggara negara bahwa sesuai Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi terutama dalam Pasal 12 b maka setiap gratifikasi/pemberian hadiah kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya.
Baca Juga:
Joha menambahkan, gratifikasi yang dimaksud adalah segala bentuk pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya.
Baca Juga:
JAKARTA – Meski lebaran masih cukup lama, namun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah mengingatkan agar masyarakat tidak memberikan parcel
BERITA TERKAIT
- Lari jadi Tren di Masyarakat, Waka MPR: Harus Didukung Upaya Wujudkan Udara Bersih
- Pemprov Jateng Berkomitmen Berikan Tali Asih Bagi Anak-anak Penghafal Al-Qur'an 30 Juz
- Honorarium Honorer di Bawah Rp 500 Ribu, Gaji PPPK Paruh Waktu Piro?
- Nakhodai IKA PMII, Fathan Subchi Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045
- Honorer di Jabatan Tampungan Diangkat PPPK Tahap 2? Info BKN Bikin Degdegan
- Wamenag Minta PUI Inisiasi Silaturahim Akbar Ormas Islam