KPK Kembali Garap Anak Buah Cak Imin
jpnn.com - JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR Fathan Subchi kembali harus berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. Untuk kesekian kalinya anak buah Muhaimin Iskandar di Partai Kebangkitan Bangsa itu harus menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus suap anggaran proyek di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati Iskak mengatakan Fathan akan diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi untuk tersangka Amran Hi Mustari. Amran yang merupakan Kepala Balai Pelaksana Jalan IX Maluku dan Maluku Utara ini disangka menerima suap dari pengusaha Abdul Khoir. "Dia (Fathan) akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka AHM," ungkap Yuyuk, Kamis (12/8).
Fathan sudah pernah berkali-kali menjalani pemeriksaan. Saat usai menjalani pemeriksaan perdana 25 Februari 2016 lalu, Fathan lari pontang-panting meninggalkan gedung KPK untuk menghindari kejaran wartawan.
"Tidak, tidak. Sudah, jangan mas," kata Fathan yang sempat menyeberang bolak-balik ruas Jalan Rasuna Said di depan KPK kala itu.
Fathan juga sudah pernah bersaksi di persidangan Pengadilan Tipikor Jakarta beberapa waktu lalu.
Dalam kasus ini, KPK menetapkan Amran, Abdul Khoir, anggota Komisi V DPR Budi Supriyanto, Andi Taufan Tiro, Damayanti Wisnu Putranti serta dua anak buahnya Dessy Ariyati Edwin dan Julia Prasetyarini sebagai tersangka. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR Fathan Subchi kembali harus berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. Untuk kesekian kalinya anak buah Muhaimin
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 50 Menteri dan Wamen Belum Menyerahkan LHKPN, Siapa Saja ya?
- Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini 15 November 2024: Pagi Sudah Berawan Tebal
- Sun Life Berkomitmen Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Pencegahan Diabetes Tipe 2
- Gibran Cek Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi, Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi
- Istri Kapolri Tinjau Penyaluran Air Bersih Untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Pengusaha Muda Harus Siap Menghadapi Perubahan Jakarta Menuju Kota Global