KPK Kirimkan Surat Minta Revisi KUHAP Dihentikan
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengirimkan surat kepada sejumlah pihak terkait pembahasan draf Revisi Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), Rabu (19/2). Surat itu di antaranya dikirimkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Surat itu berisi permintaan KPK agar pembahasan draf revisi KUHAP dihentikan. "Barusan surat yang ke presiden, pimpinan DPR, dan panja DPR, dikirim," kata Juru Bicara KPK Johan Budi SP dalam pesan singkat, Rabu (19/2).
Sementara Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menyatakan, ada beberapa hal yang disampaikan dalam surat yang dikirimkan KPK ke presiden, pimpinan DPR dan Panja DPR. Salah satunya mengenai posisi lembaga antikorupsi itu terkait revisi KUHAP.
"Ada dua lampiran dan satu penghantar. Isi penghantarnya itu posisi KPK terhadap revisi itu, usulan KPK, kemudian materi eksekutifnya," ujar Bambang.
Bambang menjelaskan, KPK meminta agar revisi KUHAP ditunda. Salah satu alasannya adalah masa kerja DPR di bawah 100 hari. (gil/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengirimkan surat kepada sejumlah pihak terkait pembahasan draf Revisi Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tolak MBG di Papua, Panglima OPM: Kami Tidak Segan Membakar dan Membunuh!
- Komisi IX Rapat Tertutup dengan Kepala BGN, Alasannya Ternyata Begini
- Kepala BGN Bantah Kabar Soal Mitra UMKM Mundur dari Pelaksanaan MBG
- Curahan Hati Pegawai Kejaksaan, Puluhan Tahun Mengabdi Malah Jadi Outsourcing
- Sebelum Disetujui Prabowo, Tito Sebut Ibu Kota Negara Masih di Jakarta
- Bertemu Menko AHY, Bamsoet Dorong Pemenuhan Perumahan Rakyat