KPK: Kontrol BP Migas Harus Diperbaiki
Kepala BP Migas Tak Akui Pengawasan Lemah
Kamis, 10 Juli 2008 – 09:04 WIB
Berharap data ICW salah tulis Dalil Priyono bertolak belakang dengan laporan ICW ke KPK. LSM antikorupsi itu mengungkapkan ada indikasi penyelewengan penerimaan minya sebesar Rp 194 triliun sejak tahun 2000-2007, salah satunya adalah karena cost recovery yang dibayarkan negara makin lama makin banyak. Berbanding terbalik, tingkat produksi minyak justru makin menurun tiap tahunnya. Menanggapi soal laporan ICW, Priyono mengatakan pihaknya akan sangat berterima kasihjika mendapat salinan laporan agar kita bisa menganalisa dari mana angka angka tersebut berasal. ”Mudah-mudahan ini karena salah tulis bukan karena penyelewenangan. Karena angka yang didapatkan publik itu biasanya diambil dari seminar,” ujarnya.
Baca Juga:
Sebaliknya Haryono Umar mengungkapkan pihaknya sedang mengkaji hasil perhitungan ICW. ”Mudah-mudahan pihak BP Migas bisa menjelaskan secara transparan dan secara valid. Itu tetap akan dijadikan bahan dan akan didiskusikan bersama,” tambahnya. (ein)
JAKARTA – Penanggungjawab sektor hulu migas, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas), ikut disorot pasca kenaikan BBM.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kinerja Komunikasi Dinilai Baik, 40 Perusahaan Jadi Pemenang IPRA 2025
- Tingkatkan Pelayanan, PAM Jaya Berikan Tandon Air Gratis untuk Warga
- Oleng Lalu Terjatuh, Pemotor Tewas Terlindas Truk Gandeng di Semarang
- 2 Kapal Tongkang yang Kandas di Perairan Semarang Dijaga Ketat Polisi
- Sidang Putusan Sengketa Pilwako Pekanbaru Digelar Pekan Depan, Masyarakat Diajak Doakan Kemenangan AMAN
- Dugaan Pemerasan oleh AKBP Bintoro, Legislator NasDem: Pimpinan Polri Tidak Boleh Melindungi